Malang Raya
Jika Kemacetan Akibat Truk Tebu di Kab Malang Tidak Diselesaikan, LPBH NU Akan Lakukan Gugatan
Pasalnya, dampak dari banyak truk pengangkut tebu di PG Krebet Baru menyebabkan kepadatan lalu lintas luar biasa.
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, BULULAWANG - Terjadinya kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Bululawang akibat angkutan truk tebu dikeluhkan Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU) Kabupaten Malang, Abdul Fatah SH.
Pasalnya, dampak dari banyak truk pengangkut tebu di PG Krebet Baru menyebabkan kepadatan lalu lintas luar biasa.
Banyak truk pengangkut tebu yang menunggu antrean masuk ke PG Krebet Baru parkir di tepi jalan hingga sepanjang lebih dari 4 kilometer setiap harinya.
"Jalan yang biasanya bisa untuk dua jalur di sejumlah titik mengalami penyempitan sehingga harus bergantian jalan. Dampaknya kami sering terjebak kemacetan ketika melewati jalur tersebut," kata Abdul Fatah.
BERITA TERKAIT : Tekan Kemacetan Akibat Truk Tebu, Bupati Malang Berharap Kereta Lori Dihidupkan Lagi
Di samping itu, tambah Abdul Fatah, pihaknya juga melihat warga di sekitar jalan kesulitan untuk keluar masuk ke jalan raya.
Ini dikarenakan antrean truk pengangkut tebu parkir menutup jalan warga. Kondisi tersebut sering menyebabkan ketegangan antara sopir truk dengan warga.
"Untuk itulah, meski kondisi tersebut hanya terjadi saat musim giling tebu tetapi harus ada penataan dari instansi terkait. Jangan sampai kondisi itu dibiarkan terus terjadi," tutur Abdul Fatah.
Pihaknya siap melakukan gugatan class action apabila tidak ada penyelesaian terkait kemacetan lalu lintas di kawasan PG yang telah merugikan masyarakat tersebut.