Malang Raya

Komunitas Gay Kota Batu Selektif dalam Hal Memilih Pasangan Kencan, Ini Kriterianya . . .

"Bilangnya, 'kesepian nih, sini dong. Yuk kita nggondek yuk'. Ya terang-terangan gitu bilang di grup," kata dia kepada SURYAMALANG.COM, Selasa

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: eko darmoko
Facebook
Ikatan Gay Kota Batu (Igaba) 

SURYAMALANG.COM, BATU - Beberapa hari ini, Kota Batu dihebohkan dengan penangkapan 11 orang gay yang diduga melakukan pesta seks di Taman Rekreasi Songgoriti.

Sebelumnya, juga bermunculan grup gay Kota Batu dengan berbagai nama di media sosial. Namun, setelah penangkapan 11 orang tersebut, akun gay itu menghilang, dalam artian dihapus oleh akun yang belum diketahui. Namun, SURYAMALANG.COM, berhasil mencari salah satu anggota dari akun gay tersebut.

Sebut saja TY (50). Warga Malang ini sempat menjadi anggota akun Facebook LGBT Kota Batu (Jangan Pandang Kami Sebelah Mata). Ia cukup membutuhkan waktu sekitar 2 hari agar diterima menjadi anggota grup yang tertutup tersebut.

Begitu ia gabung, ia menceritakan berbagai macam interaksi yang ada di grup tersebut. Kebanyakan, interaksinya memang mengajak untuk seks. Bahkan, ia pernah menjadi korban ajakan tersebut.

"Bilangnya, 'kesepian nih, sini dong. Yuk kita nggondek yuk'. Ya terang-terangan gitu bilang di grup," kata dia kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (1/8/2017).

Bahasa yang digunakan mereka di dalam grup itu lebih banyak menggunakan bahasa yang dipahami oleh anggotanya sesama gay. Seperti 'Nggondek', dan bahasa lainnya yang bisa dibilang bahasa 'alay'.

Tak hanya itu, menurut pengakuan TY kebanyakan anggotanya itu tidak memakai foto asli di akunnya. Kebanyakan pakai foto samaran, bahkan ada yang memakai foto petani yang sudah sangat tua.

"Taunya kalau itu bukan foto asli, pas lagi tawar menawar ada ajakan ngamar. Ada yang bilang coba foto dulu. Nah yang punya akun langsung foto dan dishared di grup. Fotonya beda sama foto yang asli," tuturnya.

Foto-foto yang dishared di grup itu juga kebanyakan foto-foto bugil. Bahkan ada video porno yang juga dishared di grup itu. Dikatakannya, dibawah foto atau video yang dishared ada komen seperti 'gak pingin begini nih'. TY mengatakan, banyak yang menanggapi bahkan sampai terjadi transaksi.

"Terus ya mbak, mereka itu ternyata pilih-pilih fisik. Kalau ada yang gemuk, mereka tolak. Jadi postur tubuh mereka juga selektif. Gak sembarang orang," imbuh dia.

TY mengatakan, ia menduga kalau salah satu admin akun grup Facebooknya itu jadi salah satu yang tertangkap saat di Songgoriti.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved