Koperasi Merah Putih
Kiprah Koperasi Desa Merah Putih Kota Batu, Kerja Sama dengan Jaringan Supermarket di Indonesia
Beragam Usaha Koperasi Desa Merah Putih di Kota Batu, Hingga Kerja Sama Dengan Jaringan Supermarket di Indonesia
Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, BATU - Beragam upaya dilakukan Pemkot Batu untuk menghidupkan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).
Setelah membentuk KDKMP di 24 desa/kelurahan yang tersebar di 3 Kecamatan, Pemkot Batu mendirikan Cooperative Smart Agriculture Ecosystem atau CooSAE sebagai holding KDKMP.
Diluncurkan pada bulan Juli 2025 lalu oleh Wali Kota Batu, Nurochman, CooSAE bertujuan untuk membentuk ekosistem koperasi se-Kota Batu sehingga program Hilirisasi Rantai Pasok Potensi Unggulan Kota Batu bisa terwujud.
“Selain itu Pemerintah Kota Batu telah memberikan fasilitas pembiayaan bagi pendirian di 24 KDKMP di Kota batu selain fasilitas pembinaan dan pendampingan,” kata Kepala Diskumperindag Kota Batu, Aries Setiawan kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (2/11/2025).
Aries Setiawan menjelaskan sebelumnya Diskumperindag Kota Batu juga telah melakukan pendampingan mulai dari Musyawarah Desa/Musyawarah Kelurahan sampai dengan pembetukan koperasi.
Selain itu Pemkot Batu juga memberikan pembiayaan pendirian badan hukum sebanyak 18 koperasi, sedangkan enam koperasi pembiayaannya berasal dari Provinsi Jatim.
Setelah koperasi terbentuk, Pemkot Batu menggelar pelatihan perkoperasian bagi 24 KDKMP Kota Batu.
Baca juga: Eksistensi CooSAE, Koperasi di Kota Batu dengan Omzet Perdagangan Lintas Anggota Rp 2 Miliar / Bulan
Wali Kota Batu, Nurochman menjelaskan, dalam tiga bulan bergulir, pelaksanaan KDKMP di Kota Batu kini mulai menunjukan hasil, diketahui omzet agregat dari aktivitas perdagangan lintas anggota CooSAE telah mencapai sekitar Rp 1,5 hingga Rp 2 miliar per bulan.
Itu diperoleh terutama dari penjualan sayur dan buah ke mitra di Kalimantan Timur.
Selain itu beberapa koperasi anggota CooSAE, diantaranya Dadaprejo telah membuka gerai bekerja sama dengan RNI salah satu badan usaha yang berfokus pada sektor pangan, dengan sistem konsinyasi.
Koperasi Desa Tlekung kini telah melakukan MoU dengan Pertamina dalam pengadaan LPG 3 kilogram, koperasi Desa Gunungsari melakukan kerja sama dengan koperasi Margo Makmur Mandiri dalam pengadaan susu Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Desa Bulukerto melakukan mock up dengan Bulog.
“Dalam pelaksanaanya CooSAE tidak hanya sebagai holding dari koperasi Merah Putih di tingkat desa dan kelurahan saja, namun juga membina, offtaker produk unggulan masyarakat Kota Batu khususnya pertanian supaya bisa terserap ke pasar modern dan industri pariwisata."
"Ini sejalan dengan upaya Presiden Prabowo Subianto untuk membangun kekuatan ekonomi dari akar rumput,” jelas Nurochman.
Nurochman mengatakan dalam Pemkot Batu juga ada kebijakan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan membeli produk hasil pertanian dan UMKM lokal. Kebijakan itu merupakan bagian dari program Bangga e-Lokal.
“Wujud bangga terhadap produk lokal ya dengan tindakan nyata berupa membeli dan menggunakan produk lokal Kota Batu. Untuk itu kami libatkan peran CooSAE agar memastikan kualitas dan standar produk layak dipasarkan,” terangnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/KOPERASI-MERAH-PUTIH-Wali-Kota-Batu-Nurochman-saat-panen-kentang-bersama-petani.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.