Jawa Timur
Mojokerto Berdarah : Istrinya Tidur Bareng Cowok Lain, Suami Datang Bawa Celurit, Usus Terburai
Kapolreskab AKBP Leonardus Simarmata menjelaskan, pihaknya telah mengantongi identitas pelaku yang tidak lain masih suami sah korban.
Penulis: Rorry Nurwawati | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Warga Dusun Tambaksuruh, Desa Tambakagung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, digegerkan dengan tewasnya dua pasangan suami istri (pasutri), Senin (21/8) dini hari.
Diduga, korban dibunuh oleh orang dekat dengan senjata tajam (sajam).
Pasutri yang tewas mengenaskan diketahui bernama Komariah (44) warga setempat, dan Ahmad Wiyono (50) suaminya warga Desa Pekukuhan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Kejadian pembunuhan itu diduga dilakukan saat kedua pasutri itu tertidur bersama anaknya.
Iwan seorang warga setempat mengatakan, kejadian pembunuhan itu diduga dilakukan oleh suami sah Komariah, dengan menggunakan celurit.
Saat itu, pelaku mendatangi rumah korban sekitar pujul 01.00 wib dengan mengendari ojek.
Tanpa basa basi, pelaku langsung masuk ke dalam rumah dengan cara mendobrak pintu.
Diketahui, Komariah saat itu tidur di dalam kamar sedangkan suami siri yang baru dinikahinya tidur di ruang tengah.
Sebelum ditemukan tewas bersimbah darah, sempat terdengar keributan dari dalam rumah.
"Selesai membacok korban, dia langsung pergi. Pak Wiyono ditemukan tergeletak di halaman rumah, sedangkan istrinya di dalam kamar. Anaknya sempat mengejar, tapi gak nututi (gagal)," katanya.
Diduga, pelaku cemburu lantaran proses perceraian masih belum selesai namun korban memutuskan menikah dengan Wiyono.
"Kalau kata anaknya tadi sebelum dibawa polisi, yang melakukan suami sahnya. Jadi korban ini belum resmi cerai tapi nikah siri. Mungkin suami sahnya gak terima, langsung tusuk pakai celurit," jelasnya.
Masih kata Iwan, Wiyono merupakan warga baru yang datang pada saat Ramadan lalu.
Diketahui sebelumnya, korban merupakan seorang pekerja di bus.
"Pak Wiyono itu baru datang ke sini, pendatanglah. Kalau gak salah dia kerja di bus kuning, sopir atau kernetnya saya kurang paham," tandasnya.
Satreskrim Polreskab Mojokerto langsung bergerak cepat, setelah mendapat laporan tewasnya pasangan suami istri (pasutri) di wilayah hukum Kabupaten Mojokerto.
Tim identifikasi langsung mendatangi rumah korban di Dusun Tambaksuruh, Desa Tambakagung, Kecamatan Puri, Senin (21/8) dini hari.
Dari hasil penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara, korban yang diketahui bernama Komaria (44) dan Ahmad Wiyono (50) mengalami luka sobek parah akibat benda tajam.
Luka paling parah dialami oleh Wiyono, di mana perut sebelah kanan dengan usus terburai serta luka tusuk di dada sebelah kanan
Sedangkan korban Komariah, mengalami luka bacok di pinggang sebelah kiri, jari telunjuk dan jari tengah tangan kiri putus.
Dan jari tengah tangan kanan juga putus. Akibat pembacokan itu, korban ditemukan langsung tewas seketika di lokasi.
Kapolreskab AKBP Leonardus Simarmata menjelaskan, pihaknya telah mengantongi identitas pelaku yang tidak lain masih suami sah korban.
Dia bernama Saiman (55) warga Desa Meteng, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura.
Dari keterangan kedua anak korban lanjut Leo, pembacokan itu terjadi dengan cepat.
Tiba-tiba, saat semuanya tertidur pulas pelaku langsung masuk ke dalam rumah dan membacok korban.
Sempat terdengar keributan, namun dengan cepat pelaku kabur meninggalkan lokasi usai pembacokan.
"Yang melakukan masih suami sah korban. Diduga bermotif cemburu karena korban nikah lagi padahal status pernikahannya masih ada dan masih prosea cerai. Untuk Wiyono, itu merupakan pacar dari korban Komariah," jelasnya saat dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Senin (21/8).
Sampai saat ini, aparat berseragam coklat ini pun masih terus mendalami dan mencari keberadaan pelaku.