Jawa Timur

Sopir Bus Jatuh Cinta Kepada Penumpang, Kisahnya Berakhir Sedih, Keduanya Tewas Mengenaskan

"Kasar orangnya, suka mukul. Ibu pernah dipukul, dia pernah tengkar sama saya dan banting televisi," kata Muhammad Taufik Hidayat

Penulis: Rorry Nurwawati | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Rorry Nurwawati
Muhammad Rizal (kiri) dan Muhammad Taufiq Hidayat kedua anak Komariah yang masih berduka atas kepergian ibu dan ayah tirinya yang dikenal baik hati. 

SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Rasa terpukul dan berduka, tampak jelas dari raut wajah Muhammad Rizal dan Muhammad Taufiq Hidayat, atas peristiwa pembacokan yang dilakukan Saiman ayah terhadap Komariah ibunya.

Rasa kesal yang selama ini terpendam, langsung tumpah ketika melihat bingkai foto ibunya.

Kedua anak Komariah pun selama ini, tak suka dengan sikap Saiman ayah tirinya. Sebab, pria asal Sampang, Madura itu, kerap bersikap kasar dengan Komariah dan kakak beradik ini.

Tak hanya itu, pukulan demi pukulan pernah dirasakan keduanya ketika Saiman pulang ke rumah di Dusun Tambaksuruh, Desa Tambakagung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

"Kasar orangnya, suka mukul. Ibu pernah dipukul, dia pernah tengkar sama saya dan banting televisi," kata Muhammad Taufik Hidayat anak pertama Komariah, Rabu (23/8/2017).

(BERITA TERKAIT : Istrinya Tidur Bareng Cowok Lain, Suami Datang Bawa Celurit, Usus Terburai)

(BERITA TERKAIT : Suami Bantai Istri dan Selingkuhannya, Ditanya Menyesal Atau Tidak? Jawaban Pelaku Sungguh Enteng)

Selain kejam, Saiman dikenal tak pernah memberikan nafkah kepada keluarga. Tidak jarang, ketika Komariah mendapatkan uang dari Saiman, pria itu pun langsung memintanya kembali.

"Pulang seminggu sekali, kadang dua minggu, enggak mestilah. Itu pun gak pernah kasih uang, pernah kasih uang tapi langsung diminta lagi uangnya," terang Taufiq.

Selama ini, rasa kesal terhadap perilaku Saiman pun selalu dipendam. Sebab, Taufiq dan Rizal tak mau membuat Komariah bersedih dan kecewa. Mengingat, saat Saiman menikahi Komariah pada 2007 lalu, pria 55 tahun tersebut masih berstatus suami orang.

"Waktu itu saya setuju saja ibu nikah sama dia, kalau adik (Rizal) enggak setuju karena dia masih punya istri di Surabaya," tambah pria 23 tahun ini.

Rasa dendam atas peristiwa pembunuhan yang dilakukan Saiman, Taufiq dan Rizal pun meminta kepada polisi untuk memberikan hukuman yang setimpal.

"Nyawa dibalas dengan nyawa," tegas Rizal.

Sementara itu . . .

Ahmad Wiyono ayah tiri Muhammad Taufiq Hidayat dan Muhammad Rizal, yang baru menikah siri dengan Komariah sejak tiga bulan terakhir, memiliki kenangan tersendiri bagi keduanya.

Pria yang berprofesi sebagai sopir bus kota ini, dikenal dermawan kepada keluarga.

Awal keduanya kenal pun cukup unik. Saat itu, Komariah bersama anak pertamanya kerap menggunakan jasa angkutan bus kota saat bepergian.

Karena terlalu sering Wiyono bertemu dengan Komariah dan Taufiq anaknya, pria asal Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, ini mencoba menggoda melalui anak pertamanya.

"Waktu itu, bapak (Wiyono) tanya soal ibu. Langsung tak bilang kalau ibu masih suami orang," kata Muhammad Taufik Hidayat anak pertama Komariah.

Baru lima hari kenal, pria berstatus duda itu pun langsung meminang Komariah. Bahkan, Wiyono pun memiliki rencana akan membuat perayaan kecil-kecilan atas pernikahannya dengan Komariah nantinya. Sayangnya, permintaan cerai Komariah tak disetujui oleh Saiman.

"Ibu pernah minta cerai, tapi gak dikasih. Dulu pernah bilang katanya ikhlas kalau ibu nikah lagi, tapi kemarin-kemarin malah ngancam akan dibunuh," jelas Taufiq.

Kebaikan Wiyono kepada keluarga, tak akan pernah dilupakan oleh Taufiq dan Rizal. Mulai dari memberikan uang sampai makanan, keduanya jauh lebih peduli dengan Wiyono dibandingkan dengan Saiman.

"Bapak (Wiyono) itu baik, beda sama dia (Saiman). Bapak suka kasih uang, kalau punya makanan gak pelit," terangnya saat mengenang Wiyono.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved