Malang Raya
Mahasiswa Unair asal Madura Ditemukan Tewas di Sungai Air Terjun di Bantur Malang
Selesai mandi, keduanya berkemas dan bersiap untuk berangkat pulang meninggalkan lokasi air terjun sekitar pukul 11.00 WIB.
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, BANTUR - Yudi Kurniawan Prasetyo (21) mahasiswa Unair Surabaya asal jalan Raya Gapura Kota Sumenep, Madura, ditemukan meninggal dunia di sungai bawah air terjun Kedung Desa Bantur, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Selasa (29/8/2017).
Diduga, korban terpeleset dari batu besar yang ada di tebing air terjun ketika akan selfie.
Kapolsek Bantur, AKP Yatmo melalui Kasubag Humas Polres Malang, Ipda Ahmad Taufik menjelaskan, dari keterangan teman korban, Alfan Anas (21) mahasiswa UMM asal Desa Pakamban Laok Kabupaten Sumenep Madura menyebutkan, keduanya berangkat menuju ke air terjun Kedung di Desa Bantur dari Kota Malang.
Sekitar pukul 10.00 WIB, keduanya sampai di lokasi air terjun Kedung.
"Di lokasi, keduanya berfoto-foto sambil nyantai di air terjun Kedung," kata Ahmad Taufik, Selasa (29/8/2017).
Keduanya pun, ungkap Taufik, juga mandi di sungai bawah air terjun. Hanya saja, Alfan yang bisa berenang, mandi hingga ke tengah sungai.
Sedangkan korban mandi di tepian sungai. Selesai mandi, keduanya berkemas dan bersiap untuk berangkat pulang meninggalkan lokasi air terjun sekitar pukul 11.00 WIB.
Namun tanpa bicara, korban berjalan menuju ke arah tebing sebelah barat sampai di batu besar. Ketika dipanggil-panggil tidak ada jawaban dari korban.
Selanjutnya Alfan berusaha mencari dan menjumpai sandal korban terapung di pinggir sungai.
"Saat itu juga, Alfan menyelam ke dalam sungai mencari korban dan berhasil menarik tubuh korban ke tepi sungai, namun korban sudah meninggal dunia," ucap Taufik.
Kejadian itu pun, menurut Taufik, diberitahukan Alfan ke warga yang kebetulan ada di dekat lokasi air terjun Kedung yang meneruskan laporan ke perangkat Desa dan ke Polsek Bantur.
Petugas kepolisian yang datang ke lokasi, ungkap Taufik, langsung melakukan pemeriksaan luar terhadap tubuh korban. Dan tidak ditemukan adanya luka mencurigakan pada tubuh korban.
"Hanya saja, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap tubuh korban dengan membuat surat pernyataan. Dan jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan," tandas Taufik.
Sebenarnya, tambah Taufik, lokasi air terjung Kedung di Desa Bantur tersebut sudah ditutup untuk wisatawan dengan memberi palang bambu di jalan. Ini dikarenakan lokasi air terjun tersebut sangat terjal dan berbahaya bagi wisatawan.
"Tapi karena mungkin tidak ada penjaganya sehingga masih ada saja yang berkunjung ke air terjun tersebut," tutur Taufik.