Media Sosial
Sopir Bus Eka Meninggal Akibat Lemparan Batu di Jalan Raya, Kisahnya Viral
"Waktu itu beliau setengah berteriak di hape, 'Aku disawat (saya dilempar batu). Kejadiannya di Masaran, Sragen,"
Meski merasa gundah, Nanik berusaha tenang mendengar perkataan tersebut.
"Dia bilang masih bisa nyopir," jelas Nanik seraya mengusap air mata menggunakan tisu.
Dalam keadaan terluka, Misdi masih bisa membawa bus tersebut ke Terminal Tirtonadi, Solo.
Tanpa mengobati luka, dia kemudian memutuskan pulang ke rumah.
"Setelah semua penumpang dioper ke bus lain, suami saya membawa bus sampai ke depan gang menuju rumah. Sampai gang itu kira-kira setengah 4 pagi," lanjutnya.
Nanik yang saat itu mencoba terjaga kaget mendengar teriakan para tetangga memanggil namanya.
Mereka kebetulan tengah begadang.
Tak mempedulikan apa pun, Nanik langsung berlari ke bus tersebut.
"Sampai di dalam bus, saya lihat suami sudah bersandar ke setir bus," ungkapnya.
Meski sempat dibawa ke Rumah Sakit Panti Waluyo Solo, nyawa Misdi tak bisa diselamatkan.
Almarhum kemudian dikubur di Taman Pemakaman Umum Boto, Jetis, Kamis pukul 13.00.
"Suami saya kehilangan banyak darah selama di perjalanan dari Sragen sampai ke gang depan rumah," papar Nanik.
Dia menjelaskan, selama hidup Misdi tak pernah memiliki musuh.
Begitu pula selama menjadi sopir bus sejak 1989 atau 28 tahun lalu.
"Beliau baik sekali orangnya. Saya tak yakin kalau punya musuh. Pelemparan batu itu sudah kehendak Yang Maha Kuasa," tutur Nanik terisak.