Malang Raya
Dian Kusuma Wardhani Dosen UB Malang 'Sulap' Jelantah Jadi Sabun Cuci
Kebetulan anak-anak saya homeschooling. Jadi sekaligus mengajari anak, kenapa tidak berbagi ilmu juga ke anak-anak yang lain
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM - Pemahaman Dian Kusuma Wardhani tentang isu lingkungan sejak menjadi dosen Perencanaan Wilayah dan Kota di Universitas Brawijaya (UB) Malang, ia gunakan juga pada kehidupan sehari-hari.
Di rumahnya yang terletak di area Sawojajar, Malang, terdapat biopori dan komposter. Ia juga membentuk kelompok Sahabat Alam Cilik untuk memberi edukasi tentang lingkungan pada anak-anak.
"Kebetulan anak-anak saya homeschooling. Jadi sekaligus mengajari anak, kenapa tidak berbagi ilmu juga ke anak-anak yang lain. Jadi saya buka kelompok ini untuk anak usia 7-11 tahun," kata Dian.
Ia mendatangkan berbagai pembicara yang ahli di berbagai bidang lingkungan, dari mulai membuat plastik dari singkong, tentang arsitektur ramah lingkungan, membuat sabun mandi sendiri, hingga mengenai raw healthy food.
"Sampai saat ini sudah 11 kali pertemuan dalam satu kelas berisi 15 anak. Tujuannya agar anak-anak memiliki kesadaran untuk hidup yang ramah lingkungan," ujarnya.
Dian juga mencetuskan gerakan sedekah jelantah. Sedekah jelantah adalah gerakan memberikan jelantah pada Dian atau mitra pengepul di Malang Raya untuk dijadikan sabun cuci. Sabun cuci tersebut lalu diberikan pada penyedekah jelantah.
"Saya mendapatkan resep membuat sabun cuci dari minyak jelantah dari teman di Facebook. Saya dan beberapa teman mencoba ternyata benar berbusa. Lalu kami membuat program sedekah jelantah ini. Daripada jelantahnya dibuang ke sungai dan mencemari sungai lalu mengalir ke laut, lebih baik disedekahkan dan diubah menjadi hal berguna," tuturnya.
Saat ini Sedekah Jelantah sudah memiliki 20 mitra pengepul di Malang Raya. Setiap orang yang ingin menyedekahkan jelantahnya bisa mendatangi mitra pengepul terdekat.
"Pengepul yang merupakan ibu-ibu juga kami ajari membuat sabun cucinya. Sehingga mereka tidak harus datang ke rumah saya untuk menukarkan dengan sabun cuci yang sudah jadi," jelasnya.
Selain diubah menjadi sabun cuci, jelantah juga disalurkan ke Kondang Merak dan Coban Talun untuk digunakan sebagai bahan bakar listrik di daerah tersebut.
"Yang penting ada solusi. Karena sementara solusi dari manusia untuk mengatasi isu lingkungan berjalan pelan, kerusakan lingkungan berjalan semakin cepat. Jadi yang terpenting adalah menyadarkan masyarakat agar berjalan lebih cepat," tuturnya.