Malang Raya
Saat Ketua MPR RI Zulkifli Hasan Bicara Soal Nasionalisme 'Zaman Now' di Universitas Negeri Malang
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan melakukan sosialiasi empat pilar RI di Masjid Al Hikmah Universitas Negeri Malang (UM)
Penulis: Benni Indo | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.com, KLOJEN - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan melakukan sosialiasi empat pilar RI di Masjid Al Hikmah Universitas Negeri Malang (UM) pada Sabtu (28/10/2017).
Ada sekitar 1500 mahasiswa hadir di acara yang digelar pada Sabtu siang itu.
Selain menerangkan soal prinsip dan ideologi negara, Zulkifli juga memberikan motivasi kepada para mahasiswa.
"Pemuda jaman dahulu nasionalisme seperti apa? Perlawanan terhadap kolonialisme. Generasi zaman now itu identitas pemuda harus memiliki akar kebudayaan yang kuat," ujarnya, Sabtu.
Dipaparkan Zulkifli, pemudaan zaman now adalah pemuda yang kuat identitasnya, kokoh kebangsaannya, cerdas, cekatan, kosmopolit dan produktivitasnya hebat.
Menurutnya pemuda pada era sekarang sudah tidak zaman lagi berbicara tentang perbedaan karena sejak diikrarkannya Sumpah Pemuda 89 tahun lalu, para pemuda sudah saling menghormati perbedaan di dalam kesatuan.
"Sekarang mari kita jaga kokoh Merah-Putih yang agak koyak di luar, kita jahit kembali. Anak muda harus jadi pelopor memprkuat persatuan.
Jangan lagi ribut soal perbedaan," ujarnya.
Zulkifli juga mengingatkan agar Pancasila tidak dijadikan alasan untuk mengotak-kotakan kelompok.
Selain itu, juga tidak digunakan untuk saling melapor terkait kasus hukum.
Ia menegaskan agar Pancasila seharusanya dijaga.
"Ini yang bikin resah saling melapor polisi. Pancasila jangan dipakai untuk mengotak-kotakan orang," tegasnya.
Politikus PAN itu juga mengajak agar mahasiswa dan pemuda yang kelak menjadi agen perubahan memahami empat pilar MPR RI.
Empat pilar itu Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi Negara serta Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Perubahan zaman yang kian pesat memunculkan tantangan tersendiri.