Malang Raya
Kerjasama dengan DJKI, Rektor ITN Tertarik Patenkan Batik Motif Candi
Ia berencana mengundang pebatik dari Malang Raya, siswa SMK jurusan desain, dan masyarakat umum dalam lomba kreasi batik bermuasal dari candi.
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Kerjasama Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham melalui MoU, menarik perhatian Rektor ITN, Dr Ir Lalu Mulyadi MT untuk mematenkan karyanya.
"Saya sudah memiliki hak cipta terhadap dua buah buku mengenai relief dan arca candi, serta motif ornamentasi situs candi di Malang. Inginnya cerita-cerita pada candi itu dituangkan dalam bentuk batik khas Malang," katanya, Kamis (2/11/2017).
Ia lalu berencana mengundang pebatik dari Malang Raya, siswa SMK jurusan desain, dan masyarakat umum dan mengadakan lomba kreasi batik bermuasal dari candi.
"Batiknya nanti memiliki dasar dari buku yang saya tulis dan sudah terlindungi hak cipta. Jadi tidak sembarangan. Seni yang lain juga bisa dikembangkan dari cerita sejarah candi ini. Misalnya seni pahat pada arsitektur seperti yang ada di Bali," ujar dia.
Pada 2 Oktober 2017 lalu, desainer lulusan ITN, Lisa Oktarina, baru saja meluncurkan Batik Mandara yang bermotif ornamen geometris dari arca Candi Singosari, Jago, Kidal, dan Badut di Malang.
"Nantinya bisa kolaborasi. Mungkin bedanya saya sudah memiliki hak cipta atas motif yang berada di dalam buku karangan saya," tuturnya.
Ketua Sentra Kekayaan Intelektual ITN, Dr Dimas Indra Laksmana MT menambahkan ITN saat ini telah memiliki lebih dari 160 hak cipta atas karya mahasiswa dan dosen, serta 7 paten.
"Termasuk juga milik Pak Lalu. Nantinya beberapa batik bermotif sejarah candi akan dipatenkan, sementara motifnya akan dilindungi hak cipta," tutupnya.