Selebrita
Syuting di Malang, Batu, dan Surabaya, Film Ini Bakal Diramaikan Oleh Bayu Skak, Joshua, dan Kaesang
Film ini direncanakan diputar awal tahun 2018 di bioskop. Meskipun berbahasa Jawa, Bayu optimistis film ini bakal mendapat antusiasme tinggi
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - 'Move on lah memakai kalimat yo wis ben', inilah nasehat dari YouTuber asal Malang, Bayu Skak. Kalimat berbahasa Jawa 'yo wis ben' yang berarti 'ya sudahlah' kemudian menjadi judul film 'Yowis Band'. Penulisannya memang berbeda, tetapi pengucapannya sama.
'Yowis Band' ketika diucapkan terdengar 'yo wis ben'. "Yo wis ben, move-on lah. majulah, berubahlah," ujar Bayu ketika ditemui SURYAMALANG.COM di lokasi syuting film 'Yowis Band' di Kampung Tridi (3D/tiga dimensi) Kelurahan Kesatrian Kecamatan Blimbing Kota Malang, Rabu (22/11/2017).
'Yowis Band' merupakan film yang kini sedang dalam penggarapan dari naskah yang ditulis oleh Bayu Skak. Film produksi Starvision ini merupakan film yang dikemas dalam percakapan Bahasa Jawa.
"Full Bahasa Jawa," tegas Bayu. Karenanya, syuting film ini mengambil tempat Kota Malang, Batu, dan Surabaya. Pengambilan gambar paling banyak ada di Kota Malang dan Kota Batu. Sedangkan di Surabaya kemungkinan hanya sehari.
Syuting di Malang dan Batu dimulai sejak 20 November dan dijadwalkan berakhir 5 Desember nanti. Beberapa tempat menjadi lokasi syuting yakni Alun-Alun Merdeka Kota Malang dan Masjid Jami' Agung Kota Malang, Gereja Katedral Ijen, Kampung Tridi, SMA Dempo, Museum Angkut Batu, dan kemungkinan juga Alun-Alun Kota Batu.
Bukan tanpa alasan Bayu memilih setting Kota Malang dan sekitarnya. Bayu yang di film ini sekaligus menjadi co-sutradara dan pemain utama, merupakan arek Malang. Film ini juga berbahasa daerah yakni Jawa, sehingga cocok memakai setting Malang dan Surabaya.
"Sekaligus juga ingin mengangkat Malang, karena Malang ini banyak sekali yang bisa ditampilkan. Tidak hanya tempatnya, tetapi juga keberagaman di Kota Malang sehingga kenapa saya tampilkan Masjid Jami' dan Katedral Ijen," tegasnya.
Dalam ceritanya, Bayu juga menunjukkan keberagaman antar etnis, juga antar ekonomi sosial. Keberagaman ini dikemas dalam sebuah persahabatan di kelompok band bernama 'Yowis Band'.
Persahabatan terjalin antara si miskin Bayu yang diperankan Bayu Skak dan Donny, si kaya yang diperankan oleh Joshua Suherman.
"Bayu dan Donny ini bertolak belakang dalam hal ekonomi, tetapi saling melengkapi. Bayu miskin tetapi penuh dengan cinta dan kasih sayang dari orang tua dan kelilingnya, sedangkan Donny kaya tetapi tidak punya apa yang dipunyai Bayu. Akhirnya Bayu dan Donny ini klop dan bersepakat membuat band yang bernama 'Yowis Band'," ujarnya.
Nama band ini juga pelesetan dari kalimat Jawa 'yo wis ben' yang berarti ya sudahlah. 'Yo wis ben aku miskin tapi aku iso move on, iso terkenal. Masio ditinggal pacar, yo wis ben iso golek maneh," tuturnya sambil tertawa.
'Yowis Band' dalam film itu digambarkan sebagai kelompok band anak SMA. Syuting sekolah nantinya bakal dilakukan di SMA Dempo yang akan dilakukan di hari Sabtu dan Minggu.
'Yowis Band' digambarkan akan menjadi band yang terkenal berkat media sosial YouTube. Hal ini seperti jalan hidup Bayu Skak saat ini. Seorang pemuda, mahasiswa di Malang yang bisa meraup penghasilan jutaan rupiah setiap bulannya sebagai YouTuber.
Film 'Yowis Band' disutradarai oleh Fajar Nugros, salah satu sutradara terkenal Tanah Air. Beberapa film yang disutradarai Fajar adalah Terbang Menembus Langit, Jakarta Undercover, 7 Hari 24 Jam, Adriana, juga Gangster.
Film ini direncanakan diputar awal tahun 2018 di bioskop. Meskipun berbahasa Jawa, Bayu optimistis film ini bakal mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.