Malang Raya

Geger, Kampung Janda di Kota Malang, Ternyata Begini Asal Muasalnya

Andi menegaskan, tidak ada niat ataupun pembicaraan serius memilih kampung janda sebagai kampung tematik untuk kawasannya.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Sri Wahyunik
Kampung RW 3 Bandulan Malang 

SURYAMALANG.COM, SUKUN - Jl Bandulan Gang VI Kelurahan Bandulan Kecamatan Sukun mendadak terkenal di dunia maya dalam dua hari terakhir.

Kampung di Gang VI ini menjadi perbincangan di beberapa grup dunia maya, seperti grup WhatsApp.

Dasar perbincangan itu adalah wacana Kampung Janda yang dilontarkan oleh Wali Kota Malang M Anton.

SURYAMALANG.COM mencoba blusukan ke Jl Bandulan Gang VI, Selasa (5/12/2017) untuk mengetahui kampung tersebut.

Saat berbincang dengan Ketua RW 03 Jl Bandulan Gang VI, Andi Setiawan, Andi menuturkan asal muasal terlontarnya wacana Kampung Janda.

"Itu bermula dari lontaran tidak serius ketika peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW atau grebeg Maulid hari Minggu lalu (Minggu/3 Desember 2017)," tutur Andi.

Hari itu, warga RW 03 di Gang VI menggelar perayaan Grebeg Maulid Nabi. Wali Kota Malang M Anton hadir di acara tersebut.

Seperti halnya perayaan grebeg Maulid pada umumnya, acara itu ditandai dengan seremonial, shalawatan, juga arak-arakan tumpeng.

Penyampaian pidato ada di acara seremonial. Sambutan antara lain disampaikan oleh ketua RT dan Ketua RW 03, dan wali kota.

"Awalnya kami hanya berbicara tentang bedah rumah di sini. Beberapa orang yang mendapatkan bedah rumah adalah janda dan keluarga tidak mampu. Kebetulan terlontar ada banyak janda di RT 09 oleh Pak RT-nya. Memang di sini terdapat banyak janda," ujar Andi.

Setelah sambutan Andi, sampailah sambutan disampaikan oleh Wali Kota Malang.

Menurut Andi, dalam sambutannya Anton mengatakan tentang keberadaan kampung tematik yang bisa menjadi salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat.

"Kebetulan kampung sini kan memang belum punya kampung tematik. Lantas terlontar dari abah secara spontan apa jadi kampung janda. Kami semua tertawa dan tidak menganggapnya serius," tegas Andi.

Andi bersama perangkat RW dan RT setempat tidak menganggap serius lontaran itu.

Namun alangkah kagetnya, ketika ternyata lontaran itu menjadi perbincangan bahkan sampai di dunia maya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved