Malang Raya
Hidrosefalus dan Kista di Otak, Rahma, Balita Asal Tulungrejo Kota Batu Bergantung Pada Selang
Rahma, didiagnosa dokter menderita Hidrosefalus saat usia empat bulan.Bahkan Rahma sudah menjalani operasi sebanyak lima kali.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BATU - Air mata tak bisa berhenti keluar dari sosok Nur Azizah (26) warga asal Dusun Gerdu, Desa Tulungrejo, Kamis (7/12/2017), siang.
Ibu tiga anak itu terlihat sedih sembari menggendong putrinya yang masih berusia 1 tahun 4 bulan di kediamannya.
Rumahnya pun tampak tak layak huni, hanya ada satu kamar tidur yang dibagi untuk 4 orang keluarganya.
Kesedihan yang ia alami itu dikarenakan anak bungsunya, Aisyah Nur Rahma, menderita Hidrosefalus .
Rahma, didiagnosa dokter menderita Hidrosefalus saat usia empat bulan.
Bahkan Rahma sudah menjalani operasi sebanyak lima kali.
Operasi itu dimulai tahun 2016 saat Rahma pertama kali didiagnosa terkena Hidrosepalus.
Ternyata, Rahma juga didiagnosa menderita Pneunomia atau radang paru-paru dan adanya kista di otak bagian kanannya.
"Awal lahir normal, berat badan, ukuran kepala. Tetapi pas mau memeriksakan di pusarnya ada nanahnya, baru ketahuan semua penyakit yang diderita anak saya," kata Nur sembari mengusap air matanya.
Ia mengatakan ukuran kepala Rahma diketahui membesar sejak usia tiga bulan, yakni 49 centimeter.
Lalu mengecil menjadi 44 centimeter, dan saat ini membesar lagi mencapai 47 centimeter.
Padahal normalnya itu antara 42 centimeter hingga 43 centimeter.
Tak hanya ukuran kepala, berat badannya juga menurun, dari 8 kilogram ke 7 kilogram.
"Sebelumnya dokter juga sudah mengatakan, anak saya ini juga mengalami gangguan gizi. Saya tetap memberikan gizi, susu ASI dan susu formula," imbuhnya.
Di samping itu, Rahma tidak bisa lepas dari selang yang dipasang di dalam badannya.
Selang ini dipasang dari ujung kepala hingga bagian saluran pembuangan.
Selang ini berfungsi untuk membuang kotoran dan racun di kepalanya. Yakni membuang kotoran dari Hidrocepalus dan kista.
Selang terus berada di dalam tubuh Rahma hingga usia 10 tahun.
Baru setelah 10 tahun nanti diganti yang lebih panjang menyesesuaikan bentuk tubuhnya.
Rahma juga baru bisa melihat sejak usia 8 bulan.
"Menegakkan kepala ini pas usianya 1 tahun. Baru bisa melihat usia 8 bulan. Pengaruh dari operasi di kepalanya. Sekarang masih terus menjalani fisioterapi," kata istri dari Siswari itu
Tak sedikit biaya yang dia keluarkan untuk pengobatan anaknya itu. Bahkan ia sudah dua kali menjual sepeda motor.
Meskipun beberapa biaya pengobatan dan perawatan anaknya itu ditanggung oleh BPJS Kesehatan, tetapi ia masih butuh biaya untuk kehidupan sehari-hari.
Apalagi, suaminya sebagai buruh tani.
*Desa Tulungrejo Buat Rekening Khusus Warga Tak Mampu
Tidak ingin warganya yang kurang mampu kesusahan dalam berobat atau yang lainnya, pihak desa untuk pertama kali membuat rekening khusus.
Kepala Desa Tulungrejo, Suliyono mengatakan untuk pertama kali rekening ini diperuntukkan bagi warganya yang kurang mampu.
"Seperti contohnya dek Rahma ini. Meskipun dari tetangga memberikan bantuan, tetapi untuk mengetuk pintu hati orang di luar sana, kami menggalang dana," kata Suliyono, yang juga mengunjungi dan melihat kondisi Rahma.
Hasil dari bantuan ini untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.
Ini dimasukkan ke dalam program Desa Siaga Tulungrejo.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/rahma-balita-tulungrejo_20171207_163810.jpg)