Sleman

Ngeri! Pemangsa Domba-domba di Lereng Merapi itu Berkepala Rata

SAKSI MATA: Saat disorot lampu senter, matanya merah. Badannya hitam, kepalanya ya rata gitu. Langkahnya pelan-pelan. #Sleman

Editor: yuli
TRIBUNJOGJA.COM / Setya Krisna Sumarga
SLEMAN - Domba milik warga yang menjadi korban serangan predator misterius. 

SURYAMALANG.COM, SLEMAN - Sebanyak 10 domba mati diserang hewan pemangsa di Dusun Candirejo, Candibinangun dan Glondong serta Beneran di Purwobinnagun, Sleman.

Dusun-dusun ini dekat alur Kali Boyong yang berhulu di Gunung Merapi.

Serangan terbaru terjadi di Dusun Beneran, Senin (18/12/2017) dini hari.

Lima ekor domba milik Heri Susilo, warga Dusun Bener, ditemukan mati tersebar di sekitar kandang.

Kelima ekor domba terdiri satu induk, dua domba sedang, dan dua ekor masih cempe.

Sedangkan peristiwa serangan pemangsa terjadi di kandang kelompok tani Dusun Candirejo, Candibinangun, berlangsung Jumat (15/12/2017) dinihari.

Selain empat domba mati tercabik, tiga ekor domba lain luka-luka gigitan di kakinya.

Di Dusun Glondong, satu ekor domba milik Tugiyo (60) lenyap dan baru diketahui pemiliknya pada Minggu (17/12/2017) pagi.

Dilihat dari lokasi, tiga titik kejadian ini berada di area berdekatan.

Belum ada kesimpulan apa hewan pemangsa yang mengincar domba-domba ternak warga ini.

Saksi mata, Bardi (57), penjaga kandang di Dusun Candirejo, mengaku sempat melihat sosok pemangsa itu saat ia memeriksa kandang yang gaduh.

"Saat disorot lampu senter, matanya merah. Badannya hitam, kepalanya ya rata gitu. Langkahnya pelan-pelan saat saya sorot," kata Bardi.

Jejak tapak kaki hewan yang diduga pemangsa banyak ditemukan di sekitar kandang. 

Sementara, Kapolsek Pakem, Kompol Haryanta menjelaskan pihaknya belum dapat memastikan matinya domba-domba di wilayah Pakem.

Haryanta baru bisa memperkirakan matinya domba tersebut karena serangan anjing liar.

"Masih kemungkinan-kemungkinan, bisa anjing liar," jelasnya,Senin (18/12/2017).

Sementara itu, terkait kemungkinan serangan tersebut dari macan kumbang, Haryanta menjelaskan pihaknya belum bisa memastikan.

"Kalau itu macan kumbang saya gak paham asal usulnya," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sleman, Husin Siswanto, menjelaskan pihak TNGM, polisi dan pemerintah terus melakukan koordinasi untuk otopsi ternak tersebut.

"Otopsi ternaknya dengan drh Kris dan sekaligus memastikan kiranya gigitan hewan apa," terang Husin.

Sementara itu, lanjutnya untuk domba di Candibinangun sementara kemungkinan adalah serangan hewan bangsa kucing dengan ukuran lebih besar daripada kucing.

"Paling tidak sebesar pitbul karena bisa narik korbannya keluar," jelasnya. TRIBUNJOGJA.COM

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved