Pilgub Jatim
Nella Kharisma dan Via Vallen Bersatu Nyanyikan Jingle Kampanye, Gus Ipul Buka Rahasia Di Baliknya
Diungkapkan oleh Gus Ipul, ia ingin membangun atmosfer kebersamaan di dalam Pilkada mendatang.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Bakal Calon Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, tak membantah bahwa salah satu alasan pihaknya memilih artis Via Vallen dan Nella Kharisma untuk ikut menyanyikan jingle kampanyenya disebabkan oleh popularitas kedua artis tersebut.
Mengingat, meskipun kedua artis ini lahir dan besar di Jawa Timur namun keduanya telah sejajar dengan artis nasional lainnya.
Hal ini dibuktikan dengan padatnya jadwal kedua artis ini baik untuk undangan manggung di on air maupun off air.
Meskipun demikian, Gus Ipul membantah bahwa alasan tersebut menjadi satu-satunya faktor ia memilih kedua artis ini.
Diungkapkan oleh Gus Ipul, ia ingin membangun atmosfer kebersamaan di dalam Pilkada mendatang.
Menyatukan dua biduan muda tersebut tidak lah mudah.
Apalagi, selama ini keduanya memiliki basis massa yang cenderung fanatik.
Vianisty, fans Via Vallen dan para pendukung Nella yang dikenal dengan Nella Lovers, seringkali beda pendapat soal kualitas keduanya.
"Keduanya memiliki segmen penggemar berbeda. Meskipun genre lagu mereka cenderung mirip, yakni pop-dangdut koplo," kata Gus Ipul yang juga masih menjabat Wakil Gubernur Jatim ini.
Lebih dari itu, Gus Ipul menyebut bahwa kedua artis muda ini bisa menjadi inspirasi bagi industri kreatif di Jawa Timur.
Yang mana, meskipun berbasis pengembangan budaya lokal, namun keduanya mampu membawa Jatim ke tingkat nasional.
"Via Vallen dan Nella Kharisma adalah fenomena bahwa Jawa Timur itu bisa tembus ke level yang lebih besar lagi melalui industri kreatif," kata Gus Ipul.
"Jika selama ini ekonomi kreatif lebih banyak didukung batik dan aksesori, maka ini akan kami perluas lagi hingga ke seni pertunjukan dan musik,” lanjut Wakil Gubernur Jatim dua periode ini.
Gus Ipul mengatakan, Jawa Timur termasuk salah satu sentra ekonomi kreatif nasional.
Data BPS menyebutkan, ekspor ekonomi kreatif Jatim mencapai 4,037 miliar dolar AS pada 2015 dari sektor fashion, kriya, kuliner, dan lainnya atau 20,85 persen dari total ekspor ekonomi kreatif Indonesia.
Tahun lalu saja, nilai perdagangan di Jatim mengalami surplus di angka Rp 45,15 triliun.
Angka tersebut, meningkat dibanding 2016 yang sebesar Rp. 23,11 triliun.
Surplus itu didominasi industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang industri kreatif.
”Jadi kami melihat kekuatan creative economy Jatim yang selama ini sudah cukup bagus, perlu diakselerasi, perlu digenjot. Pemprov Jatim wajib hadir dalam mengiringi perkembangan ekonomi kreatif," lanjut mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Teringgal ini.
Ke depan, kehadiran negara ini tidak akan membuat suasana menjadi birokratis. Yang mana, akan berlawanan dengan DNA creative economy.
"Pemprov Jatim ke depan yang harus adaptif dengan iklim ekonomi kreatif, memberi ruang, memfasilitasi,” ujar Bacagub yang diusung PDI Perjuangan dan PKB ini.
"Dalam 5 tahun ke depan, Jatim harus jadi barometer Industri Kreatif nasional. Modal kita banyak. Dari mulai kuliner (yang mana merupakan kontributor industri kreatif tertinggi), fashion, kerajinan hingga digital lansekap, di mana Kota Malang itu adalah adalah satu pusatnya," pungkas Bacagub yang berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno ini.