Malang Raya

Plengsengan Dam Gedhang Klutuk Ambrol, Pemkot Batu dapat Bantuan Bronjong dari Pemprov Jatim

Bronjong itu setinggi sekitar 2 meter hingga 3 meter. Sedangkan panjangnya sekitar 25 meter. Untuk tebalnya sendiri sekitar 0,5 meter.

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Sany Eka Putri
Pintu air di Dam Gedhang Klutuk, Kota Batu, Senin (29/1/2018). 

SURYAMALANG.COM, BATU - Pasca plengsengan di Dam Gedhang Klutuk ambrol beberapa minggu lalu, Pemkot Batu mendapatkan pasokan 150 bronjong. Bronjong itu untuk menambal sementara plengsengan yang ambrol karena tidak kuat menahan arus air yang deras.

Staf Koordinator Fisik SDA, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu, Dhany Yunianto mengatakan, pasca plengesengan ambrol itu warga sudah menangani sementara dengan memberikan karung.

"Karena mengingat arus yang deras, penanganan sementara itu tidak akan bertahan lama. Kami melaporkan ke provinsi (Pemprov Jatim), dan diberikan bantuan bronjong itu," kata Dhany, saat ditemui di kantornya, Senin (29/1/2018).

Bronjong itu setinggi sekitar 2 meter hingga 3 meter. Sedangkan panjangnya sekitar 25 meter. Untuk tebalnya sendiri sekitar 0,5 meter. Tak hanya itu, pasca ambrolnya plengsengan tersebut, Pemkot Batu juga membongkar pintu air.

Ada dua pintu air di Dam itu. Satu yang mengarah ke irigasi pertanian, dan satu lagi berfungsi untuk mengontrol arus air.

Pintu air yang berfungsi untuk mengontrol arus air itulah yang dijebol dan diganti dengan bronjong.

"Sementara kami pasang dengan bronjong. Tahun ini akan kami buat baru pintu air. Masuk lelang tahun ini, setidaknya April sudah mulai dikerjakan," imbuhnya.

Ia menyebutkan, pintu air itu sudah rusak sejak tahun 2017. Dan baru tahun ini ada perbaikan. Ia berharap secepatnya bisa diperbaiki, karena pengaruhnya ke irigasi tempat pertanian warga juga.

Diketahui, Dam Gedhang Klutuk tersebut mengaliri pertanian di sepanjang Kelurahan Temas, Kota Batu. Beberapa petani juga merasa khawatir terhadap lahan pertaniannya, karena pintu air tidak berjalan sesuai fungsinya.

Lahan pertanian yang dialiri air tersebut ada pertanian jagung, pertanian padi, bawang prei, dan masih banyak lagi.

Di lain hal, di tahun 2018 ini juga ada lima perbaikan di daerah irigasi. Kabid Sumber Daya Alam (SDA), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Imam Sutrisno menambahkan perbaikan daerah irigasi ini untuk mengantisipasi adanya kerusakan.

Ada lima daerah irigasi yang akan fokus diperbaiki, yakni di Dam Gedhang Klutuk di Temas, Dam Torongbelok, Dam Genengan, Dam Gringsing, dan Dam Beji.

"Untuk pemeliharaan dan menghindari masyarakat yang menyerobot daerah irigasi," katanya.

Pemeliharaan itu, lanjutnya akan dipasang pembatas menggunakan batu serta di beton. Hal tersebut penting dilakukan agar daerah irigasi terutama di sekitar Dam tidak tergerus dan habis.

Karena lokasi daerah irigasi di dekat pemukiman sangat rawan diselewengkan. Terutama di daerah Dam yang besar, seperti di Dam Gedhang Klutuk, Dam Sarem di Coban Talun.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved