Bali
Perjuangan Nenek 82 Tahun di Bali yang Mengasuh Cucu Tanpa Bola Mata
NENEK UMUR 82 TAHUN terus berjuang merawat cucunya, Putu Sri Manda Apriani (11), yang terlahir tanpa kedua bola mata.
Sebagai seorang nenek, Dadong Garbi tentu menginginkan cucunya agar mendapat asupan gizi yang cukup.
Sehingga ia selalu mengupayakan untuk membuat masakan terbaiknya.
"Dikasih nasi, lauknya seadanya kadang telur atau ikan. Atau beli bubur di warung sebelah. Saya suap. Apa saja yang dikasih pasti dimakan. Tidak milih-milih," jelasnya.
Terkadang jika orangtua Manda pulang, Dadong Garbi hanya diberikan uang sebesar Rp 200 ribu.
Itu atas permintaannya sendiri.
Ia mengerti betul bahwa kehidupan di ibu kota sangatlah keras, sehingga ia tidak mau menambah beban sang anak.
"Di Denpasar dia (orangtua Manda,red) juga harus menyekolahkan dua anaknya. Saya sendiri yang minta agar Manda tidak dibawa keDenpasar dan tetap di kampung. Biar saya ada teman juga di rumah," ujarnya.
Dituturkan Dadong Garbi, Manda mulanya dilahirkan di kediamannya, melalui dukun beranak yang ada di dusun tersebut.
Memasuki usia sekitar 4 sampai 5 tahun, Manda sering menangis.
Ia seolah tidak terima dengan kondisi yang menimpanya itu.
"Dulu sering memangis. Kelopaknya dikebit-kebit (dibuka). Dia kepingin sekali bisa melihat. Biar tidak punya bola mata, tapi kalau menangis air matanya tetap bisa keluar. Tapi sekarang sudah tidak seperti itu lagi. Sudah terbiasa dengan kondisinya," terangnya. tribun bali