Bali

Perjuangan Nenek 82 Tahun di Bali yang Mengasuh Cucu Tanpa Bola Mata

NENEK UMUR 82 TAHUN terus berjuang merawat cucunya, Putu Sri Manda Apriani (11), yang terlahir tanpa kedua bola mata.

Editor: yuli
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Dadong Garbi bersama cucunya Putu Sri Manda Apriani (11) saat ditemui di kediamannya, pada Senin (5/2/2018) siang. 

SURYAMALANG.COM, BULELENG - Dadong Garbi, perempuan 82 tahun dari Dusun Kaje Kangin, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Pulau Bali, ini sungguh tangguh. 

Pada usia setua itu, ia harus terus berjuang demi merawat cucu, Putu Sri Manda Apriani (11), yang terlahir tanpa kedua bola mata. 

Sejak dua tahun yang lalu, orangtua Manda pergi mengadu nasib ke Kota Denpasar

"Bapaknya kerja jadi buruh proyek di Denpasar. Ibunya juga jadi buruh nyuci pakaian di Denpasar. Di sana mereka ngekos. Pulang ke kampung kalau ada odalan dan hari raya besar saja," kata Dadong Garbi saat ditemui di kediamannya, pada Senin (5/2/2018) siang.

Tak ada yang bisa dilakukan oleh Manda.

angan kan mengenyam pendidikan di bangku sekolah, untuk sekedar berjalan pun ia tidak mampu.

Kaki sebelah kirinya kaku, dan terasa sakit jika digunakan untuk berjalan. 

Malangnya lagi, bocah ini juga tidak mampu berbicara.

Dadong Garbi tidak mengetahui secara pasti apa penyebabnya.

Oleh karenanya, Manda hanya mampu menghabiskan hari-harinya di rumah.

"Kalau buang air saya gendong. Kalau memasak juga saya ajak ke luar, dia duduk di bale. Kalau ditinggal di dalam bahaya, takut kenapa-kenapa," ungkap Dadong Garbi. 

Suami Dadong Garbi telah lama berpulang ke pangkuan ilahi.

Dari hasil pernikahannya, wanita ini dikaruniai tiga orang anak.

Anak pertamanya adalah Ketut Subagia (42), yang tidak lain adalah ayah kandung Manda.

Sedangkan anak kedua dan ketiganya telah berkeluarga dan hidup terpisah. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved