Nasional
Miris, Hanya 2 Persen Penduduk Indonesia yang Rajin Berkunjung ke Perpustakaan
Idealnya satu buku dibaca dua orang. Tetapi di Indonesia, satu buku masih dibaca 15.000 orang.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Komisi X DPR RI berharap satu desa/kelurahan memiliki satu perpustakaan.
Perpustakaan diharap bisa mendongkrak minat baca dan tingkat literasi masyarakat Indonesia.
Sekretaris Kelompok Komisi X DPR RI, Marlinda Irwanti mengungkap data terkait masih rendahnya tingkat literasi di Indonesia.
Berdasar data United Nation Education, Scientific, and Cultural Organization (Unesco), idealnya satu buku dibaca dua orang.
Tetapi di Indonesia, satu buku masih dibaca 15.000 orang.
Minat baca penduduk Indonesia 1 : 1.000, atau hanya satu dari seribu orang yang memiliki minat baca.
Akses penduduk Indonesia terhadap buku masih rendah, yakni 41 persen.
Hanya 2 persen penduduk Indonesia yang mengunjungi perpustakaan setiap hari.
Marlinda menegaskan rendahnya tingkat literasi ini mempengaruhi angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Tingkat literasi masih rendah sehingga IPM Indonesia juga masih rendah,” ujar Marlinda kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (7/2/2018).
Berdasar kunjungan Komisi X di beberapa daerah di Indonesia, Marlinda mengakui penerapan UU Perpustakaan belum maksimal untuk mendongkrak angka tingkat literasi Indonesia.
Politisi Partai Golkar ini menambahkan harus ada formulasi, gerakan, serta kebijakan pemerintah yang mengintervensi tumbuhnya tingkat literasi dan minat baca.
Di antaranya menggunakan dana desa.
Dana desa bisa dipakai untuk meningkatkan kualitas pendidikan di desa.
“Pendidikan itu di antaranya bisa dalam bentuk perpustakaan desa.”