Malang Raya

Simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer di Kota Malang, Server Puspendik Sempat Down

Namun pada sesi kedua pelaksanaan, server puspendik down. Sehingga pelaksanaan simulasi sesi kedua molor sekitar 30 menit.

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Para siswa kelas 12 SMAN 12 Kota Malang sedang menunggu pelaksanaan simulasi UNBK karena server puspedik down, Rabu (7/2/2018). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMA secara nasional dilaksanakan dua hari mulai Rabu (7/2/2018) dan Kamis (8/2/2018).

Namun pada sesi kedua pelaksanaan, server puspendik down. Sehingga pelaksanaan simulasi sesi kedua molor sekitar 30 menit.

Harusnya sesi kedua mulai pukul 10.00-12 WIB. Sesi pertama pukul 07.30-09.30 WIB.

"Jadi ya nunggu dulu karena belum mendapat token karena belum online," jelas Tanaya, siswa kelas 12 IPA F SMAN 4 Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (7/2/2018).

"Jadi apa nggak ya simulasinya. Kalau gak jadi ya sudah," pikir Tanaya waktu itu.

Di SMAN 2 Kota Malang saat server puspendik down, siswa sudah siap di lab komputer.

Namun sampai pukul 10.15 WIB belum ada tanda mulai.

"Server down menjelang akhir sesi pertama tadi. Jadi jawaban siswa di sesi pertama tetap tersimpan namun belum terkirim online," ujar Nurul Firdaus, proktor utama SMAN 2 Kota Malang.

Saat menunggu dimulainya simulasi, siswa yang sudah duduk di kursi masing-masing ada yang ngobrol, ada yang melihat komputer.

Simulasi hari pertama adalah mapel Bahasa Indonesia dan Matematika. Ada 40 soal. Tiap mapel 20 soal.

Azzahra dan Kitana, siswa kelas 12 Bahasa 1 menyatakan saat simulasi matematika sudah muncul esai matematika.

"Dari 20 soal matematika, ada empat soal esai," terang mereka. Saat simulasi pertama tahun 2017, soal esai matematika belum ada. Jadi masih pilihan ganda.

Untuk menjawab soal esai matematika, sekolah menyiapkan kertas buram untuk berhitung.

"Jawabannya tinggal ditulis di komputer," kata Kitana.

Menurut keduanya sangat tepat jika esai unas hanya di mapel matematika. Sebab jawabannya pasti. Beda jika mapel lain bisa subyektif.

Karena bisa saja sudut pandang tiap siswa atau penilai beda. Sedang mapel Bahasa Indonesia kata mereka perlu penguasan bahasa.

"Juga bikin ngantuk," kata mereka. Sedang Tanaya, siswa kelas 12 SMAN 4 menambahkan ada beberapa soal yang dari unas 2016 dan 2017.

"Jadi sudah pernah mempelajari," ungkap Tanaya.

Namun Lalita mendapat soal yang beda.

"Dari simulasi ini kami jadi tahu bagaimana soal unas. Termasuk soal esai matematika," tambah Tanaya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved