Ada Jenis Leukemia yang Bisa Sembuh, Kenali Gejalanya
#LEUKEMIA. Ini salah satu penyakit yang menyerang banyak orang Indonesia.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Leukemia menjadi salah satu jenis kanker yang banyak menyerang masyarakat Indonesia.
Menurut dr. Made Putra Sedana, Sp.DP.KHOM, Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Penyakit Darah dan Kanker, di Jawa Timur bahkan 10 hingga 20 persen penderita kanker adalah kanker Leukemia.
Leukemia merupakan jenis kanker yang tak sama dengan kanker lainnya, karena pada Leukemia tidak ada stadium tingkatan.
"Jenis leukemia tertentu bisa sembuh, hanya dengan minum obat secara teratur," kata dr Made mengawali.
Leukemia, terbagai menjadi beberap macam tipe yang bisa dikenali gejalanya.
"Leukemia dibagi menjadi dua, ada jenis akut dan kronis. Jenis akut masih dibedakan lagi, ada dua yaitu acute myeloblastic leukemia (AML) yang umumnya menyerang orang dewasa dan acute lymphoblastic leukemia (ALL) yang biasa menyerang pada anak-anak, namun tak menutup kemungkinan juga pada orang dewasa," jelas dokter yang praktek di Adi Husada Cancer Center II, Selasa (20/2/2018).
Leukemia akut tipe AML dan ALL lanjut dr Made sangat susah sembuh. Kemungkinan meninggal dunia bisa mencapai 90 persen.
Ini karena pada proses penyembuhan dengan kemoterapi, mereka rentan terkena penyakit infeksi dan pendarahan pada otak.
"Untuk meminimalisir terjadinya infeksi sebenarnya pasien bisa ditempatkan di ruang steril. Namun di Indonesia kebanyakan ruang steril ini hanya untuk penyakit tertentu seperti difteri. Karena untuk satu ruang ini cukup mahal perawatannya, jadi kami biasa sarankan untuk menginap di satu ruangan sendiri dan pengunjung juga dibatasi," jelasnya.
Gejala Leukemia akut tak lain mirip dengan gejala demam berdarah. Lemes karena hemoglobin turun, demam, dan keluar bintik-bintik tanda trombosit turun.
"Biasanya dicek darah, kalau dokter gak peka dengan jumlah leukositnya dia bisa gak tahu kalau pasien leukemia. Mungkin tahu, tapi setelah beberapa hari pasca penanganan diagnosa sebelumnya DB tak kunjungan sembuh," jelasnya.
Pengobatan untuk penderita Leukemia akut tipe AML dan ALL hanya bisa dilakukan dengan kemoterapi.
"Di Adi Husada saya punya 10 pasien dalam sebulan. Jadi cukup tinggi," katanya.
Sementara Leukemia jenis kronis atau cronic myeloctic leukemia (CML) adalah a
jenis yang bisa sambuh dengan obat atau pil imatinib, yang mampu mengontrol produksi darah di lima.
"Pasien dengan Leukemia kronis jumlahnya juga cukup banyak. Di RSUD Dr Soetomo bahkan mencapai 500 orang. Penderita kanker jenis ini harus minum obat secara teratur dan terus menerus," himbaunya.
Leukemia kronis punya tiga tahap, yaitu cronic, akselerasi, dan krisis blastik. Jika obat imatinib tidak diminum secara teratur, kondisi penderita bisa mencapai krisis blastik. Di mana penderita akan mengalami gejala seperti Leukemia akut.
"Penderita leukemia kronis tidak merasakan sagitarius atau gejala apapun. Dia baru sadar ketika limpanya membesar dan mengeras. Nah supaya tahu kondisi kesehatan darah ini, memang tidak ada cara lain selain tes darah secara rutin," tegasnya.
Melihat kondisi banyaknya pasien Leukemia yang harus menjalani kemoterapi, Adi Husada Cancer Centre mencoba memberikan pelayanan maksimal.
Sejak 2017 lalu mereka melengkapi fasilitas kemoterapi tanpa harus tidur di sebuah ruangan. Melainkan hanya duduk di Chemo Chair dengan penutup kelambu.
"Sofa kemoterapi ini memang didepan empuk dan nyaman untuk pasien kemo mengingat waktu yang diperlukan adalah 3 sampai 6 jam. Tujuan dari kursi kemoterapi ini untuk menciptakan suasana lebih nyaman, dan membuat pasien merasa seperti di rumah. Harapan nya pasien tidak takut atau paranoid kalau kemo ke rumahsakit, " terang Deny Ary Sandy Marketing Komunikasi Eksekutif Untuk layanan kemoterapi dengan sofa atau yg biasa disebut dengan Chemochair sendiri di Adi Husada sudah ada sejak 2017.