Malang Raya
Kantor Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi PGRI Jadi Rebutan
Kantor Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPLP PT) PGRI menjadi rebutan dua kubu.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SUKUN - Kantor Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPLP PT) PGRI menjadi rebutan dua kubu.
PPLP adalah lembaga yang menaungi Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama).
Kantor PPLP disegel kubu Rektor Unikama, Dr Pieter Sahertian, Senin (26/2/2018).
Kantor ini juga dijaga kubu Pieter pada Selasa (27/2/2018).
Selama menjaga ruang tersebut, kubu Pieter berada di teras gedung.
Ada meja yang diduduki wanita berjaket almamater di depan pintu masuk.
Sedangkan Pieter Sahertian, bersama dosen, karyawan dan mahasiswa duduk di teras.
Ada ruang transit yang dijadikan ruang untuk Pjs Rektor Unikama, Prof Tauhid Nur di dalam gedung.
Tauhid Nur dipilih Dr Christea Frisdiantara yang mengklaim sebagai pengurus baru PPLP PT PGRI.
Hal itu yang memicu penyegelan di pintu gedung itu oleh kubu Pieter.
“Ini aksi kelanjutan kemarin. Pak Cristea ingin membuka segel. Tapi kami ingin koordinasi dulu dengan BEM dan civitas akademika,” jelas Pieter Sahertian kepada SURYAMALANG.COM.
Penjagaan lokasi akan dilakukan sampai ada keputusan pengadilan.
“Akibat penyegelan ini, Pak Christea tidak bisa masuk gedung.”
“Kalau akademik, tetap jalan,” ujar Pieter.
Memang adanya langkah hukum akan menyita waktu.
Menurutnya, jika Christea tidak membuat ruang untuk pjs rektor, maka tidak menimbulkan masalah.
“Meski dia bilang saya sudah diberhentikan, saya masih dianggap kopertis.”
“Pjs rektor-nya dia juga belum mendapat persetujuan kopertis,” tambahnya.
Sebab, SK Kemenkumham milik kubu Christea masih dalam sengketa hukum.
Sementara itu, Christea menyatakan Pieter sebagai mantan rektor telah menyegel ruangannya.
“Kami menuntut ruang PPLP PT PGRI dibuka. Saya mau masuk ke ruangan,” ujar Christea.
Mantan anggota DPRD Kota Malang menilai Pieter sudah dipecat sebagai rektor.
“Sebenarnya saya tidak mau konflik seperti ini. Cukup antara Pieter dan PPLP,” kata Christea.
Meskipun perkuliahan tetap berjalan, dia menilai kondisi itu tidak bagus dilihat orang.
Saat aksi itu, para mahasiswa Unikama banyak yang duduk di sekitar gedung sambil melihat perkembangan.