Dari 200 Ribu Anak di Kota Malang, Baru 43 Ribu yang Sudah Punya Kartu Identitas Anak

SURYMALANG.COM, KLOJEN - Kota Malang merupakan satu dari 50 kabupaten/kota yang menjadi pilot project pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA).

Proyek ini dicanangkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) RI 2/2016.

Seluruh daerah di Indonesia diwajibkan memberi fasilitas pembuatan KIA pada tahun ini.

Sampai awal tahun ini, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang sudah menerbitkan sekitar 43 ribu KIA.

Berdasar data Dispendukcapil, ada sekitar 200 ribu anak yang harus memegang kartu identitas tersebut.

“43 ribu KIA tersebut dibuat sejak Januari 2017,” kata Slamet Utomo, Sekretaris Dispendukcapil Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Senin (3/5/2018).

Menurutnya, pembuatan KIA bukan sesuatu yang sulit.

Orang tua dapat langsung datang ke kantor kelurahan, dan mengisi formulir pendaftaran.

Formulir tersebut dikembalikam ke petugas disertai foto copy kartu keluarga (KK), dan foto copy KTP orangtua anak yang bersangkutan.

KIA dibedakan menjadi dua kategori.

Anak usia nol sampai 5 tahun tidak harus disertakan foto.

Sedangkan anak usia 5 sampai 17 tahun wajib disertai foto.

“Sekarang ada program baru.”

“Anak yang baru lahir akan langsung mendapat KIA bersama dengan pengurusan akta kelahiran dan KK,” imbuh Slamet.

Slamet menegaskan, KIA menjadi kartu identitas yang sangat penting bagi anak.

Kartu tersebut seperti KTP bagi penduduk yang berusia di atas 17 tahun.

KIA juga menjadi identitas sah bagi anak.

KIA dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan administrasi karena memiliki nomor induk kependudukan layaknya KTP.

“Berdasarkan UU 25/2014, KIA juga termasuk bentuk dukungan terhadap program mewujudkan Kota Layak Anak,” kata Slamet.