Malang Raya
BNN Jatim Deteksi 89 Sindikat Narkoba di Jatim, Sebagian di Kabupaten Malang
Kawasan Malang selatan banyak sekali terdapat pantai yang memiliki potensi sebagai jalur penyelundupan narkoba.
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: yuli
SURYAMALANG, KEPANJEN - Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Timur mendeteksi ada sekitar 89 jaringan narkoba beroperasi di Jawa Timur.
Mereka bukan hanya di tengah masyarakat tetapi ada juga jaringan di dalam penjara atau lembaga pemasyarakatan.
Kepala BNN Jawa Timur, Brigjen Pol Bambang Budi Santoso, mengatakan, dengan kondisi tersebut peredaran narkoba di Indonesia khususnya di Jatim sudah darurat.
Ia mengingatkan, sasaran utama peredaran narkoba adalah kalangan anak muda usia produktif.
"Indonesia ini bukan saja menjadi pasar peredaran narkoba, tapi sudah menjadi laboratorium bagi para bandar. Dan itu tugas BNN dan semuanya untuk bisa menghadapi," kata Bambang Budi Santoso dalam kunjungan kerja ke kantor BNN Kabupaten Malang.
Bambang baru tiga bulan menjabat sebagai Kepala BNN Jatim.
Dalam waktu tiga bulan itu, BNN Jatim telah menyita sekitar 20 kilogram sabu-sabu dengan empat tersangka.
Menurut dia, para pengedar narkoba kini mulai mengubah rute pengiriman. Jika dulu lebih sering lewat jalur udara, kini lewat jalur laut.
"Untuk itu, perlu ada sinergi antara semua pihak untuk memerangi Narkoba, bahkan dari tingkat bahwah sekalipun," ucap Bambang.
Memang, diakui Bambang, dengan garis pantai yang demikian panjang, tidak mungkin BNN melakukan pengawasan sendirian.
Perlu ada kerjasama dengan semua pihak, mulai dari unsur pemerintahan, TNI, Polri, bahkan dari unsur masyarakat di tingkat desa atau kelurahan.
"Tentunya jika Ketua RT atau RW sadar dan mau berperan aktif memerangi narkoba, misalnya dengan cara melaporkan pergerakan sekecil apapun dari para pengedar narkoba ke aparat, maka kami yakin bisa menanggulangi bahaya narkoba," tandas Bambang.
Sementara Kepala BNN Kabupaten Malang, Letkol Laut (CPM) Agus Musrichin, menambahkan, dari 89 jaringan pengedar narkoba di Jatim, ada empat di antaranya berada di Kabupaten Malang.
"Kami intensif melakukan pengawasan di perairan laut, apalagi di Malang selatan banyak sekali terdapat pantai yang memiliki potensi sebagai jalur penyelundupan narkoba," tutur Agus Musrichin.