Malang Raya
USBN di SMPN 5 Kota Malang Siswa Wajib Pakai WiFi Sekolah
Jika USBN di SMPN 3 Kota Malang berbasis android dengan memakai paket data siswa, maka di SMPN 5 Kota Malang wajib pakai WiFi
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Jika Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di SMPN 3 Kota Malang berbasis android dengan memakai paket data siswa, maka di SMPN 5 Kota Malang wajib pakai WiFi sekolah.
Sehingga paket data siswa wajib dimatikan saat ujian, Senin (9/4/2018). Siswa boleh pakai handphone atau membawa laptop.
Hal itu dijelaskan oleh Ida Wahyuni, Waka Kurikulum SMPN 5 Kota Malang.
"Kalau siswa tetap menghidupkan datanya, nanti merusak jaringan," kata dia kepada SURYAMALANG.COM.
Katanya, saat try out juga ada yang coba-coba memakai data paket internet siswa. Jika akses internet terbuka, dikhawatirkan juga siswa mencari jawaban lewat internet di handphone.
"Ujiannya ini tidak online karena intranet. Karena itu pakai wifi sekolah," tambah Azhar, teknisi SMPN 5.
Aplikasi yang dipakai adalah moodle. Nilai USBN bisa diketahui langsung, namun sengaja dimatikan. Sehingga teknisi menyerahkan pengumpulan nilainya ke guru mapel.
"Di USBN tidak ada remidi," kata Ida.
Ditambahkan dia, bagi siswa yang tak punya HP android atau laptop tetap disiapkan lab komputer.
Pada sesi pertama ada dua siswa yang memanfaatkan komputer sekolah. Di SMPN 5 juga ada enam siswa SMP Gracia yang USBN namun berbasis kertas.
"Siswa SMP Gracia hanya satu sesi saja. Soalnya USBn dari kita dan pengawas dari kita," ujarnya.
SMP ini merupakan sekolah swasta baru. Dari pengakuan siswa SMPN 5, kebanyakan memakai laptop sendiri.
"Lebih enak melihat dari layar laptop karena luas dibandingkan pakai HP," jelas Winda, Safira dan Rani, siswa kelas 9 pada suryamalang.com.
Sedang Sely, siswa kelas 9.6 memilih pakai HP karena malas ngecharge baterai laptop.
"Saya bawa HP buat ujian," jelas Sely.