Pilgub Jatim

Debat Panas Gus Ipul versus Khofifah soal Angka Kemiskinan di Jawa Timur

"Wakil Gubernur tak bisa menentukan sendiri. Selama ini, dalam pengentasan kemiskinan saya ada di sebelah Pak Gubernur," jawab Gus Ipul.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: yuli
sugiharto
Debat kandidat Pilgub Jatim 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Sesuai prediksi banyak pihak, adu pendapat antara calon gubernur nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa dan nomor urut 2, Saifullah Yusuf, terjadi di babak debat.

Di babak ini, kedua kandidat saling menanyakan satu sama lain tentang isu kemiskinan.

"Angka kemiskinan di Jawa Timur menggelembung 12,58 persen. Di kota mencapai 7,8 persen. Di desa mencapai 15,58 persen. Lalu apa yang dilakukan Gus Ipul selama sembilan tahun terakhir untuk mengatasi masalah tersebut?" tanya Khofifah kepada Gus Ipul.

Menjawab pertanyaan Khofifah, Gus Ipul menjelaskan bahwa pemerintah provinsi telah berkerja banyak. Hal ini dibuktikan dengan angka penurunan sebelum dan sesudah pemerintah provinsi dipimpin olehnya bersama Gubernur Jatim, Soekarwo.

"Dulu kemiskinannnya di atas 16 persen. Saat ini turun di angka 11,2 persen. Memang ini masih lebih tinggi dibandingkan angka kemiskinan nasional. Namun sudah ada penurunan signifikan yang dilakukan," jawab Gus Ipul.

Gus Ipul melanjutkan bahwa angka penurunan kemiskinan di Jatim sedikit terhambat mengingat angka pertumbuhan ekonomi yang belum merata. "Memang ini masih ada kesenjangan," jelasnya.

Mendengar jawaban Gus Ipul, Khofifah tak lantas sepakat. Menurutnya, masalah di Jatim tak cukup dengan kemiskinan saja. Masih ada masalah lain yang lebih pelik, yakni masalah kesenjangan.

"Kemiskinan di pedesaan dua kali di perkotaan. Lalu, apa yang sebelumnya telah dilakukan oleh Gus Ipul selama menjadi wagub supaya intervensi kemiskinan bisa diatasi?," Khofifah kembali menegaskan.

Kembali mendengar pertanyaan yang sama, Gus Ipul menjawab bahwa kewenangannya sebagai Wakil Gubernur terbatas. Sehingga, pekerjaan yang belum selesai tersebut akan dilanjutkan di periode berikutnya apabila ia terpilih.

"Tentu ini bersama Pak Gubernur. Saya Wakil Gubernur. Belum sepenuhnya bisa membuat kebijakan," kata Gus Ipul.

Gus Ipul menambahkan bahwa apabila ia terpilih ia akan memaksimalkan program pertanian untuk pengentasan kemiskinan di pedesaan. "Sektor pertanian ini yang harus ditingkatkan," kata Gus Ipul.

Masuk ke sektor pertanian, Khofifah lantas memotong penjelasan Gus Ipul. Khofifah kembali ke pertanyaan awal dengan menyebut bahwa selama ia menjabat sebagai Menteri Sosial RI, Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan adalah Wakil Gubernur.

"Saya sering berkoordinasi dengan daerah bahwa koordinasi ada di bawah Wakil Gubernur. Nah, saya bertanya, sebenarnya apa yang telah dilakukan Wakil Gubernur," tanyanya kembali.

Mendengar pertanyaan Khofifah, Gus Ipul kembali menegaskan bahwa masalah kemiskinan tak dapat ia selesaikan sendiri apalagi dengan keterbatasannya sebagai Wakil Gubernur. Oleh karenanya, kedepan, kemiskinan akan menjadi salah satu tujuan utama yang akan menjadi agenda prioritas pihaknya.

"Wakil Gubernur tak bisa menentukan sendiri. Selama ini, dalam pengentasan kemiskinan saya ada di sebelah Pak Gubernur," jawab Gus Ipul.

"Kedepan, masalah kesenjangan kami punya program Satria Madura, Satu Triliun untuk Pulau Madura. Madura tak bisa dipungkiri sebagai daerah dengan tingkat kemiskinan cukup tinggi di Jawa Timur. Oleh karenanya, memang perlu penanganan khusus," urainya.

Meskipun berdebat panjang, pada akhirnya mereka berjabat tangan di akhir sesi. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved