Berita Kematiannya Sempat Diragukan, Inilah Sisi Lain Dari Saddam Husein
Terlepas dari jasadnya yang masih misterius, Saddam Husein memiliki banyak sisi unik
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYAMALANG.COM - Pemimpin totaliter Irak, Saddam Husein telah dihukum gantung pada Desember 2006 silam.
Namun setelah 12 tahun dinyatakn meninggal, keberadaan jenazah Saddam kini menjadi misterius.
Seperti TribunJogja.com kutip dari Al Arabiya English, keberadaan jenazah Saddam masih menjadi perdebatan.
Makam Saddam berada di kota kelahirannya al-Awjah, di satu lokasi dengan tempat ayahnya dikuburkan.
Namun, ada yang menyebutkan bahwa jasad Saddam telah diambil AS dengan Perintah George W Bush.
Beberapa pihak lain menyebutkan bahwa jasad Saddam sudah hancur, karena makamnya diledakkan paramiliter Syiah dari koalisi Hashed al-Shaabi, yang bertugas mengamankan lokasi tersebut.
Ada pula yang meyakini bahwa jenazah Saddam sudah dibawa ke luar dari Irak oleh putrinya, Hala.
Sedangkan beberapa penduduk Baghdad beranggapan, pria kelahiran 1937 itu masih hidup di luar Irak.
Terlepas dari misteri keberadaan jasad Saddam saat ini, berikut sejumlah sisi lain dari Saddam Husein, seperti dikutip dari berbagai sumber.
1. Menerima Penghargaan dari UNESCO atas jasanya Meningkatkan Kualitas Hidup di Irak.
Hussein menjabat sebagai wakil ketua Partai Ba'ath dari tahun 1968 hingga 1979.
Saat itu, ia membuat program keaksaraan nasional untuk memberantas buta huruf, serta mendirikan lingkaran membaca di kota-kota Irak.
Dia juga membangun jalan, sekolah, dan rumah sakit, serta membuat sistem kesehatan masyarakat yang baik di negara tersebut.
2. Membantu sebuah gereja
Saat menjadi pemimpin Irak, Saddam menerima ucapan selamat dari Pendeta Jacob Yasso di Detroit.
Saddam juga memberikan uang sebesar $ 250.000 pada Yasso dan jemaatnya.
Yasso juga diundang untuk datang ke Baghdad dan bertemu dengan Saddam.
Dalam pertemuan itu, Saddam memberikan bantuan lagi pada gereja sebesar $ 200.000.
3. Berkeinginan membantu warga miskin AS
Sebelum George W. Bush menjabat sebagai Presiden AS, Saddam Hussein pernah berusaha mengirim uang $ 94 juta ke AS, untuk membantu orang-orang miskin di negara tersebut.
4. Sejak kecil dibesarkan oleh ibunya
Saat kecil, ayah Saddam yang merupakan seorang penggembala tiba-tiba hilang dan tak pernah kembali.
Sejak saat itu, ia hanya dirawat oleh ibunya.
Lalu ketika saudara laki-lakinya meninggal karena kanker, sang ibu sudah tak mampu merawat Saddam, sehingga ia tinggal bersama pamannya di Baghdad.
5. Dia adalah seorang penulis novel roman terlaris
Novel terlaris di Irak, 'Zabiba dan Raja,' diterbitkan secara anonim pada tahun 2000.
Dalam dekade antara penerbitan dan Perang Teluk, Saddam mendorong seniman Irak untuk menceritakan kisah-kisah yang mengelilingi kehidupan yang indah di Irak.
Penulis menyatakan keinginannya yang rendah hati untuk tetap anonim, tetapi surat kabar Irak mulai melaporkan bahwa Hussein mungkin adalah penulisnya.
John Nixon, agen CIA yang aktif pada 1998 sampai 2011, saat menginterogasi Saddam Husein juga menemukan dua sisi pada diri mantan pemimpin Irak tersebut.
Nixon mengaku melihat sisi manusia Saddam.
"Ia adalah satu di antara indivisu paling berkarisma yang pernah saya temui. Ketika ia sedang ingin, ia bisa mengesankan, baik, lucu, dan santun," katanya.
Namun, ada juga sisi lain Saddam yakni sisi kelamnya.
Saddam bisa berubah menjadi orang yang kasar, arogan, serta menyeramkan ketika habis kesabaran.
Nixon juga menggambarkan sosok Saddam adalah orang yang paling banyak menaruh curiga yang pernah ia temui.
"My name is Saddam Hussein. I am the president of Iraq and I want to negotiate."
"Nama saya, Saddam Huseein. Saya adalah Presiden Irak dan saya mau bernegosiasi," ucap Saddam kala itu.