Tim Keamanan PBB Disambut Tembakan Di Kota Douma, Peneliti Senjata Kimia Masih Menunggu Lampu Hijau

Tim keamanan PBB disambut dengan tembakan dan ledakan ketika memasuki kota Douma, Suriah

(AFP/LOUAI BESHARA)
kawasan yang rusak di kota Douma 

SURYAMALANG.COM - Amerika Serikat beserta sekutunya, Inggris dan Perancis mengajukan proposal penyelidikan senjata kimia di Suriah kepada Dewan Keamanan PBB.

Tiga negara sekutu mengajukan rancangan resolusi pada Dewan Keamanan PBB pada Sabtu (14/4/2018), beberapa jam usai serangan misil yang menargetkan tiga fasilitas terkait senjata kimia di Suriah.

Namun resolusi tersebut ditolak Rusia dengan menyebutnya sebagai tindakan yang terlalu cepat dan tidak perlu.

"Sejak pertama melihatnya, (rancangan ini) terlalu dini dan tidak diperlukan," ujar Duta Besar Rusia Vassily Nebenzia kepada wartawan pada Selasa (17/4/2018).

"Pertama mereka harus membatalkan apa yang mereka lakukan beberapa hari yang lalu," tambahnya mengacu pada serangan militer yang dilancarkan AS dan sekutunya, Jumat (13/4/2018) malam.

Nebenzia mengatakan, penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku serangan gas beracun di kota Douma, Suriah, yang diusulkan tiga negara sebagai bagian dari rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB, sudah tidak lagi diperlukan.

"Penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku serangan senjata kimia tidak lagi masuk akal ketika Washington bersama sekutunya telah menentukan siapa yang bersalah," kata Nebenzia.

Penyelidik internasional yang tergabung dalam tim pencari fakta dari Organisasi Pelarangan Persenjataan Kimia (OPCW) telah tiba di kota Douma pada Selasa (17/4/2018).

Mereka bertugas mencari bukti dugaan serangan senjata kimia yang diduga telah menewaskan lebih dari 40 orang pada 7 April 2018 lalu.

Tapi sebelumnya, PBB menugaskan tim keamanan terlebih dahulu, sebagai tim awalan sebelum mereka dapat memberikan izin kepada para peneliti internasional dalam tim pencari fakta Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) untuk memulai penyelidikan.

Akan tetapi, kedatangan tim keamanan PBB dalam misi peninjauan ke kota Douma, Suriah pada Selasa (17/4/2018) disambut dengan tembakan.

"Senjata ditembakkan ke arah tim keamanan PBB yang melakukan peninjauan ke Douma," kata pejabat PBB kepada AFP, Rabu (18/4/2018).

"Tidak ada anggota tim yang terluka dan mereka semua telah kembali ke Damaskus," tambahnya.

Para peneliti internasional dari organisasi pengawasan kimia, OPCW, masih menunggu lampu hijau dari tim keamanan sebelum mereka dapat memulai penyelidikan di lokasi yang diduga terjadi serangan kimia di Douma.

Duta Besar Inggris untuk Belanda, Peter Wilson mengatakan, tim keamanan PBB meninjau dua lokasi di Douma dengan pengawalan polisi Rusia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags
Suriah
PBB
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved