Malang Raya
Anang Mengamuk, Teriak-teriak Sambil Lemparkan Alquran ke Kaca Masjid di Malang
Masjid Jami Nurul Mutaqqin di Sukun, Kota Malang geger. Seorang pria mengamuk. Dia lemparkan Alquran ke kaca masjid.
Penulis: Benni Indo | Editor: yuli
Polisi masih mendalami motif yang membuat Anang merusak masjid. Ada enam sekat kaca yang dipecah oleh Anang.
Namun Bambang memastikan, kondisi sejauh ini kondusif dan tidak ada indikasi kalau Anang adalah suruhan orang. Bambang meminta masyarakat tetap tenang.
"Perlu saya sampaikan di sini, peristiwa ini bukan kejadian yang kita anggap luar biasa sebagai gangguan kondusifitas. Memang murni respon gangguan kejiwaan. Kebetulan objeknya adalah masjid," papar Bambang.
Polres Malang Kota akan mengganti seluruh kerugian yang diakibatkan oleh Anang. Polisi juga telah berkomunikasi dengan tokoh agama setempat untuk mengajak masyarakat tetap tenang dan menjaga kondusifitas.
"Saya sudah komunikasi dengan Gus Fauzi dari Ponpes Nurul Ulum Sukun untuk memberikan stigma positif di masyarakat," tutupnya.
Sementara itu, suasana di lokasi kejadian kondusif setelah Anang diamankan. Warga kembaki beraktivitas seperti biasa.
Ketua Takmir Masjid Jami Nurul Mutaqqin Achmad Ubadi Arief menjelaskan, peristiwa terjadi sekitar pukul 5.30 wib. Anang saat itu masuk ke masjid. Ada empat orang tua di dalam masjid.
"Orangnya masuk masjid sembari berteriak-teriak. Empat orang jamaah tadi, salah satunya adalah Gus Fauzi segera keluar masjid," ujar Ubadi.
Anang yang tak terkendalikan kemudian merusak jam besar yang ada di dekat mimbar. Angka-angka pada jam dicopot. Tak selesai di situ, Anang melempari kaca dengan Alquran.
Mendengar ada suara kaca pecah, warga lantas menuju masjid dan langsung mengamankan Anang. Anang diikat agar tidak berontak lagi.
Ubadi menegaskan, Anang memang diduga mengalami gangguan jiwa. Ia juga mengatakan tidak ada yang menyuruh Anang untuk menyerang masjid.
"Ada salah seorang yang kenal dengan pelaku. Tetangganya, katanya memang ada gangguan. Jadi tidak ada yang menyuruh," ujar Ubadi.
Ubadi menganjurkan agar persoalan ini tidak diperpanjang. Ia juga berharap, bantuan dari kepolisian bisa segera direalisasikan untuk mengganti sejumlah barang yang rusak.
"Ya kalau ada bantuan berapapun diterima, kami hanya berharap bisa segera diperbaiki jam yang rusak itu," tutupnya.