Ini Penjelasan Ustad Abdul Somad Mengenai Amalan di Malam Nifsu Sya'ban
Malam Nisfu Sya'ban adalah malam penuh keberkahan. Bulan Sya'ban dinilai memiliki banyak keistimewaan.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Dilansir dari Tribun Jabar, menurut Ustad Abdul Somad dalam video ceramahnya, hadis mengenai puasa di siang hari pada Nifsu Sya'ban adalah lemah. Namun, seperti penjelasan sebelumnya, puasa masih diperbolehkan.
Lalu, adakah salat sunah yang harus dilakukan di Nifsu Sya'ban? Ternyata tak ada amalan khusus.
Pada malam Nifsu Sya'ban dianjurkan untuk melakukan amalan sunah apa saja.
Melakukan puasanya juga seperti puasa yang biasa dilakukan.
Niat puasanya adalah nawaitu shauma syahri sya'bana sunnatan lillahi ta'ala (sengaja aku berniat puasa sunah bulan Sya'ban karena Allah Ta'ala).
Menurut Kiai NU
Melansir dari laman resmi NU, ada beberapa amalan yang dapat dilakukan pada Nifsu Sya'ban.
Namun sebenarnya amalan-amalan ini dapat dilakukan pada bulan-bulan lainnya.
Sebuah hadits mengatakan bahwa Nabi SAW lebih sering puasa sunah di bulan Sya’ban dibandingkan pada bulan lainnya, (HR Al-Bukhari).
Selain puasa, menghidupkan malam sya’ban juga sangat dianjurkan khususnya malam nifsu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban).
Maksud menghidupkan malam di sini ialah memperbanyak ibadah dan melakukan amalan baik pada malam nisfu Sya’ban.
Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al-Maliki menegaskan terdapat banyak kemuliaan di malan Nifsu Sya'ban.
Allah akan mengampuni dosa orang yang meminta ampunan pada malam itu, mengasihi orang yang minta kasih, menjawab do’a orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang susah, dan membebaskan sekelompok orang dari neraka.
Tiga amalan berdasarkan kitab Madza fi Sya'ban karya Sayyid Muhammad alawi Al-Maliki sebagai berikut.
1. Memperbanyak doa
Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,