Jendela Dunia

Kisah Petapa di Gunung Himalaya, Ada Puasa 70 Tahun sampai Berusia 2000 Tahun

Banyak hal ganjil yang menarik dibicarakan dari Gunung Himalaya, di antaranya Sadhu atau orang yang hidup di jalan dewa demi mencapai Moksa.

Editor: Zainuddin
Pinterest.
Para petapa sakti Himalaya. 

SURYAMALANG.COM, INDIA - Gunung Himalaya adalah gunung dan merupakan puncak tertinggi di dunia.

Namun di balik tantangan untuk menuju puncaknya, banyak hal ganjil yang menarik untuk dibicarakan dari gunung ini.

Di antaranya kisah orang yang konon mendiami gunung ini.

Sebelumnya, telah dibahas mengenai Sadhu atau orang yang hidup di jalan dewa demi mencapai Moksa.

Mereka mengikuti kata hatinya untuk menjauh dari keramaian dan mendekat pada semesta.

( Baca juga : Ditanya Apakah Pernah Berhubungan Intim dengan Daus Mini, Jawaban Rahandini Bikin Baper )

Banyak orang di India yang mengikuti jalan Sadhu untuk mendekat pada sang pencipta dan menyendiri di alam.

Di antaranya adalah petapa bernama Prahad Jani dari India yang kisahnya menggemparkan dunia.

Dia disebut sanggup berpuasa sampai 70 tahun.

Di pegunungan Himalaya, kabarnya ada asrama dan kemah sederhana dari para yogi, sadhu, dan orang suci di sana.

Penduduk tersebut didominasi para petani dan masyarakat kecil.

( Baca juga : Ngebut di Jalan Tol, Puluhan Mobil Mewah Kena Tilang Polisi di Pasuruan )

Memang mudah dijumpai ketika wisatawan atau pendaki akan naik ke puncak Himalaya.

Namun, banyak yang memanfaatkan hal ini untuk berbuat jahat.

Seperti menjadi penipu dengan berpenampilan seperti Sadhu dan Yogi.

Atau mereka yang hanya mencari santunan saja.

Untuk melihat orang langka tersebut mungkin sangat mudah dan sangat gampang dikenali.

( Baca juga : Dulu Tampil Seksi, Penampilan DJ Butterfly Terbaru Malah Bikin Netizen Gempar, Perubahannya Drastis )

Sebab, beberapa di antaranya berpenampilan sangat identik.

Seperti ‘Pangala Baba’, petapa yang tidak tingggal di ashrama dan hanya memilik pakaian saja.

Dia berlari-lari bukan minta sumbangan, namun lebih pada tingkahnya yang gila.

Lalu, ketika lebih masuk ke dalam, Anda akan menemuai ‘Tat Baba’, petapa dengan rambut terurai panjang dan terlihat tidak pernah dipotong.

Biasanya dia berdiam diri dan bertapa di atas pohon.

Dia juga tidak memiliki apapun, kecuali hanya karung goni yang dikenakannya sebagai pakaiannya.

( Baca juga : Masih Ingat Lia Eden Yang Ngaku Malaikat Jibril? 10 Tahun Berlalu, Kabarnya Kini Mengejutkan )

Cara bertapanya di atas pohon adalah upaya yang dilakukan Tat Baba untuk menebus dosa-dosanya.

Sejatinya, yang mereka lakukan adalah menjadi orang baik dan menolak untuk berbuat jahat.

Namun jalan kontroversial yang di laluinya konon menimbulkan stigma berbeda bagi segelintir orang.

Dalam keyakinan aghori, mereka memakan daging manusia, meminum air seni, dan tidak pernah mengenakan pakaian.

Ini mereka dilakukan sebagai bentuk identitasnya meniru dewa siwa.

Aghori bukan satunya-satunya.

Bahkan ada yang lebih menarik dari itu.

( Baca juga : Mahasiswa DO Ini Bawa Lari Siswi SMP yang Dihamilinya, Akhirnya Begini Jadinya )

Petapa bernama Babaji yang konon telah berusia 2000 tahun, dan perawakannya disebutkan masih muda.

Dia tinggal di Ashram dengan ajarannya Yoga Siddha.

Hanya orang dengan spiritualitas tinggi yang sanggup mencapai ke sana.

UPDATE BERITA TERKINI: 

LIKE Facebook Surya Arema
FOLLOW Instagram Surya Malang
FOLLOW Twitter Surya Malang

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kisah Para Petapa di Puncak Tertinggi di Dunia yang Menyendiri Tebus Dosa.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved