Memilukan, Begini Nasib Budak Seks Tentara ISIS yang Diperkosa secara Brutal 7 Pria setelah Selamat
Souhayla, Gadis yang Jadi Budak Seks Tentara ISIS dan Diperkosa Secara Brutal oleh 7 Pria
Dia meminta bantuan seorang penyelinap yang dengan risiko besar memotret Souhayla melalui jendela rumah tempat dia ditahan dan mengirim gambar ke keluarganya.

Tapi itu terlalu berbahaya untuk mencoba melakukan penyelamatan saat itu.
Souhayla melarikan diri pada 9 Juli 2017, dua hari setelah serangan udara menghancurkan sebuah tembok di gedung tempat dia ditahan, mengubur seorang gadis Yazidi lainnya yang telah ditahan di sampingnya dan membunuh penculik yang telah menyiksa mereka, kata pamannya.
Pada saat itu, dia cukup kuat untuk memanjat reruntuhan dan menuju ke pos pemeriksaan Irak pertama.
Ketika keluarganya pergi untuk menjemputnya, dia berlari dan memeluk mereka.
Baca: Polisi Sita 28 Buku Tentang Jihad dari Rumah Terduga Teroris di Mojokerto
Baca: Rentetan Teror di Jawa Timur Bukan Aksi Spontan Akibat Tragedi di Mako Brimob
Baca: Bikin Heboh Kediri! Kaki Mayat Wanita Menyembul di Atas Makam
"Saya berlari ke dia dan dia berlari ke arah saya, kami mulai menangis dan kemudian kami mulai tertawa juga," kata Taalo.
"Kami tetap saling berpelukan dan kami terus menangis, tertawa, sampai kami jatuh ke tanah."
Tetapi dalam beberapa jam, dia berhenti berbicara, katanya.
Para dokter yang memeriksanya telah meresepkan antibiotik untuk infeksi saluran kencing.
Dia juga menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi.
"Saya senang berada di rumah," dia berbisik dengan susah payah ke telinga pamannya.
"Tapi saya sakit."
ISIS telah memerintah Mosul selama dua bulan pada tahun 2014.
Desa-desa di kaki gunung telah lama menjadi fondasi kehidupan bagi Yazidi, sebuah minoritas kecil yang jumlahnya kurang dari dua persen dari penduduk Irak yang berjumlah 38 juta jiwa.
Kepercayaan dari Yazidi dianggap sebagai politeisme dan dikategorikan berbahaya dalam kelompok teroris ISIS.