Nasional

Letusan Dahsyat Gunung Merapi Tahun 2010 Masih Membekas di Benak Warga, Ini Buktinya

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana menyampaikan, masyarakat masih mengingat erupsi Gunung Merapi 2010

Editor: eko darmoko
IST
Visual kawah Gunung Merapi saat kejadian erupsi freatik Selasa (22/5/2018) pagi ini pukul 09.38 WIB dengan tinggi kolom letusan 1200 m arah condong ke barat. Status NORMAL. 

SURYAMALANG.COM - Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana menyampaikan, masyarakat masih mengingat erupsi Gunung Merapi 2010.

Karenanya, ketika terjadi letusan freatik pada Senin (21/05/2018), warga secara mandiri turun ke tempat yang aman.

"Titik krusial yang paling penting pada penguatan psikologi masyarakat," ujar Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana seusai rapat koordinasi, Selasa (22/5/2018).

"Masyarakat masih ter-memory dengan peristiwa 2010. Sehingga merespon aktivitas yang sebenarnya letusan freatik, tetapi dalam kerangka memory masa lalu," ucapnya.

Apalagi karena kejadiannya malam dan khawatir tidak mengetahui ketika terjadi aktivitas lebih besar, warga memilih turun.

Untuk itu, ia melihat perlu penguatan psikologis terhadap masyarakat dan mensosialisasikannya. Dengan demikian, masyarakat bisa memahami apa itu letusan freatik dan bagaimana meresponsnya.

"Ini yang kemudian sangat perlu ada sosialiasi masyarakat. Sehingga bisa merespons aktivitas letusan freatik, dan tidak perlu mengungsi," tandasnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved