Breaking News

Efek Setuju Sedikit dengan Jokowi: Purbaya Dituding Rocky Gerung Melunak soal Whoosh 'Koboi Cengeng'

Dampak setuju sedikit dengan Jokowi: Purbaya dituding Rocky Gerung melunak, wanti-wanti dari koboi akal sehat berubah jadi keboi cengeng.

Dok. Setpres/TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
POLEMIK UTANG WHOOSH - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa (KANAN) di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025) malam. Presiden ke-7 RI Jokowi (KIRI) saat ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Rabu (5/3/2025). Pengamat politik Rocky Gerung memperhatikan jawaban Purbaya yang melembek soal utang Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh. 

SURYAMALANG.COM, - Jawaban Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa merespons komentar Presiden ke-7 RI Jokowi Widodo (Jokowi), berujung kritik dari pengamat politik Rocky Gerung.

Rocky Gerung menilai, Purbaya mulai melunak soal Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh yang jadi polemik setelah terjerat utang jumbo dan dugaan mark up.

Padahal, Purbaya sebelumnya menolak tegas utang proyek Whoosh dibayar menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Jokowi awalnya bersuara menjelaskan soal kereta cepat yang digagas dan beroperasi di masa pemerintahannya. 

Menurut Jokowi, Whoosh dan transportasi massal lainnya harus dilihat sebagai investasi sosial (social return of investment), bukan sekadar mencari laba. 

Baca juga: Bela Jokowi Soal Whoosh: Budi Arie Anggap Lumrah Utang Bisa Diperpanjang, Purbaya: Benar Sedikit

“Prinsip dasar transportasi massal atau transportasi umum adalah layanan publik, bukan mencari laba,” kata Jokowi di Solo pada Senin (27/10/2025).

Jokowi menjelaskan, tujuan Whoosh adalah mengatasi kerugian finansial akibat kemacetan parah yang mencapai ratusan triliun rupiah per tahun di Jabodetabek dan Bandung.

Selain itu, Whoosh juga memberikan keuntungan berupa peningkatan produktivitas, pengurangan emisi karbon, dan waktu tempuh yang lebih singkat bagi masyarakat.

Menanggapi penjelasan Jokowi, Purbaya menilai pernyataan itu ada benarnya sedikit, meski manfaat pengembangan kawasan belum sepenuhnya terasa.

Baca juga: Roy Suryo Sentil Proyek Rumah Pensiun Jokowi yang Ditaksir Senilai Rp 200 M, Ada Pasalnya

“(Pernyataan Jokowi) ada betulnya juga sedikit, karena kan Whoosh sebetulnya ada misi regional development (pengembangan wilayah) juga kan,” ujar Purbaya, Selasa (28/10/2025). 

Purbaya menilai, hingga kini proyek Whoosh belum benar-benar membantu mengembangkan kawasan di sekitar jalur kereta cepat. 

Adapun saat ini, Whoosh memiliki empat stasiun pemberhentian yakni Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

Purbaya berharap ke depan pemerintah dapat memastikan pertumbuhan ekonomi di titik-titik pemberhentian kereta. 

“Mungkin di mana ada pemberhentian di sekitar jalur Whoosh supaya ekonomi sekitar tumbuh itu harus dikembangkan ke depan. Jadi ada betulnya,” kata Purbaya

Purbaya Dianggap Melunak

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved