Kediri
Bank Akan Layani Penukaran Uang Baru, Lapak Pinggir Jalan Bisa Berkurang
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri Djoko Raharto menjelaskan, pihaknya tidak bisa melarang maraknya lapak-lapak penukaran uang baru.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Lapak penukaran uang baru mulai bermunculan di sejumlah titik Kota Kediri. Malahan jumlahnya sudah mencapai belasan lapak.
Pantauan Surya Selasa (22/5/2018), lapak penukaran uang baru ini mulai terlihat di sepanjang Jl PK Bangsa dan Jl Ahmad Yani, Kota Kediri. Sedangkan di Pare sudah terlihat di depan Stadion Canda Bhirawa.
Lapak penukaran uang baru ini rata-rata menggunakan sepeda motor yang dipasang tenda. Selain itu juga mudah dikenali karena dipasang poster melayani penukaran uang baru.
Sejumlah pemilik lapak yang ditemui SURYAMALANG.COM mengaku pada awal Ramadan penukaran uang baru masih sepi. Meski begitu sudah mulai ada warga yang mulai menukarkan uang pecahannya.
Zainul (40), salah satu pemilik lapak menjelaskan, sudah tiga hari membuka lapak penukaran uang baru di Jl PK Bangsa. Namun penukaran uang baru masih sepi peminat.
Pada hari pertama hanya ada penukar uang Rp 5.000 satu pak atau Rp 500.000. Hari kedua dan ketiga juga masih sepi, hanya beberapa penukar uang baru dengan nilai satu jutaan.
"Rata-rata yang diminati menukar uang baru pecahan Rp 5.000 dan Rp 10.000. Namun juga ada yang menukar pecahan Rp 2.000," jelasnya.
Diprediksi penukaran uang baru mulai ramai mulai H - 10 Lebaran. "Tahun lalu mulai H - 15 sudah mulai ramai, sehari sudah banyak yang tukar uang baru," jelasnya.
Zainul mengaku hanya bertindak sebagai penjual uang baru. Karena ada pemasok yang telah menyiapkan uang baru.
Namun warga Kelurahan Burengan itu enggan menyebutkan bos yang menjadi pemasok uang baru.
Aji (35), pemilik lapak lainnya, juga menuturkan, pada awal Ramadan penukaran uang baru masih sepi. Apalagi pihak bank juga melayani penukaran uang baru.
Sharing keuntungan penukaran uang baru juga diwarnai tawar menawar. Untuk penukaran uang Rp 2.000, biasanya minta jasa Rp 4.000 - Rp 8.000.
Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri Djoko Raharto menjelaskan, pihaknya tidak bisa melarang maraknya lapak-lapak penukaran uang baru.
Langkah yang telah dilakukan untuk meminimalisir saja. Upaya itu telah terlihat sejak tahun lalu, lapak yang melayani penukaran uang baru telah berkurang secara signifikan. Seperti di Madiun sempat ada jasa penukaran uang baru yang mengerahkan sales promotion girl (SPG).
Namun setelah BI bekerja sama dengan bank umum melayani penukaran uang baru, jasa penukaran uang di pinggir jalan telah banyak berkurang.
