Nasional
Soesilo Toer, Adik Pramoedya Ananta Toer yang Bergelar Doktor Rusia dan Kini Jadi Pemulung
Sus adalah adik kandung almarhum Pramoedya Ananta Toer. Setiap hari Sus memulung dengan mengendarai motor butut berkeranjang.
SURYAMALANG.COM – Usai magrib sampai dini hari, Soesilo Toer memulung di sudut-sudut Blora, Jawa Tengah.
Pria yang akrabd isapa Sus ini adalah adik kandung almarhum Pramoedya Ananta Toer.
Sus memulung dengan mengendarai motor butut berkeranjang.
( Baca juga : Klasemen Liga 1 Terbaru Pekan ke 12, Saatnya Arema FC Tinggalkan Zona Degradasi )
Di usianya yang memasuki 81 tahun, Sus masih bersemangat mencari rezeki dengan cara memunguti barang bekas di kampung kelahirannya itu.
Tak banyak yang tahu bahwa pria kelahiran 17 Februari 1937 itu adalah penyandang gelar master jebolan University Patrice Lumumba, dan doktor bidang politik dan ekonomi Institut Perekonomian Rakyat Plekhanov Uni Soviet.
Dokumentasi akademis miliknya itu masih tersimpan rapi.
Dokumen itu nyaris tanpa cacat, baik ijazah doktor ekonomi politik maupun sertifikat lain yang diperoleh selama menempuh studi di Rusia sejak tahun1962-1973.
( Baca juga : Ucapan Terakhir Razan Najjar Sebelum Tewas Ditembak Tentara Israel )
Semua catatan penting itu membuktikan bahwa dia pernah berhasil di Rusia.
Dokumen itu terbungkus plastik di dalam koper dan terkunci rapat di lemari pakaian.
Kompas.com sempat berbincang dengan Sus di rumah yang ditempatinya di Jalan Sumbawa 40, Kelurahan Jetis, Blora pada Kamis (31/5/2018) sore.
Senyum ramah terpancar dari guratan wajahnya yang telah menua saat kami mulai bertatap muka.
Rambutnya putih, dan matanya sipit.
Bulu uban dibiarkan tumbuh menutupi sebagian wajahnya.
( Baca juga : Klasemen MotoGP 2018, Valentino Rossi Mulai Tempel Marc Marquez )
Namun, ingatan Sus masih tajam menyerupai respons lelaki sehat paruh baya.
Tutur bicaranya lugas mengalir deras menjawab pertanyaan demi pertanyaan.
Kadang dia bercanda untuk mencairkan suasana.
Namun dia lebih sering serius mengisahkan sekelumit perjalanan hidupnya.
Sus fasih berbahasa Inggris, Rusia, Jerman dan Belanda, baik lisan maupun tulis.
Bahkan, dia menyebut dirinya diglosia, kemampuan menguasai variasi bahasa dalam masyarakat.
( Baca juga : Penampakan Sosok Berwajah Pucat Bikin Wanita Ini Tak Bisa Tidur )
“Mas ingin wawancara pakai bahasa apa ? Gini-gini saya menguasai beberapa bahasa lho,” kata Sus tersenyum.
Sus menempuh pendidikan dasar di Blora dan pendidikan menengah di Jakarta.
Di Jakarta, awalnya Sus mendompleng kakak sulungnya, Pramoedya Ananta Toer.
Sebab saat itu, bapaknya, Mastoer sudah tiada.
Sebelum hijrah ke Rusia, Sus sempat menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia (UI).
Sus juga mahasiswa BI jurusan ekonomi yang beralih menjadi IKIP di Jakarta Selatan.
Dia lolos tanpa tes di bangku kuliah itu karena tertolong dengan predikat nilainya yang memuaskan hasil menempa pendidikan menengah atas di Jakarta.
( Baca juga : Liput Tawuran The Jakmania Vs Bonek, Wartawan Ini Kena Pukul, dan Ponselnya Dirampas )
Nilai semua mata pelajaran di atas rata-rata.
Nilai ekonominya 10.
Namun perjalanan di dua kampus itu terhenti di tengah jalan karena biaya kuliah terlalu tinggi.
Akhirnya Sus menyelesaikan pendidikan diplomanya di Akademi Keuangan Bogor.
Saat menjadi mahasiswa, Sus bekerja di perusahaan penerbitan untuk menunjang hidup.
Gaji Sus tidak besar.
Status pekerjaannya pun tidak tetap.
( Baca juga : Video Mesra Roy Kiyoshi dengan Dewi Perssik Bikin Heboh, Fans Jadi Sedih )
Sejatinya, pekerjaan itu hanya sampingan.
Tiang utamanya adalah dana keluarga.
Uang keluarga diputar di sejumlah pedagang kecil yang butuh modal dadakan.
Dari pinjaman itu, bunga yang didapat digunakan untuk menyokong biaya sekolah dan hidup sehari-hari.
“Hidup waktu itu demikian susah dan keras.”
“Uang saku dari Mas Pram sangat minim.”
“Sampai kini, kalau teringat terkadang miris sendiri.”
“Kasihan terhadap kemiskinan bangsa sendiri.”
( Baca juga : Usai Gebuki Maling Motor, 2 Pria Ini Masuk Penjara, Kejadian Ini Bermula dari Teriakan )
“Mengapa aku harus begitu kejam mencari sesuap nasi.”
“Aku tahu itu tidak halal. Tetapi kalau sok-sokan berperikemanusiaan, hadiahnya lapar dan bencana bagiku,” ungkap Sus, anak ketujuh dari sembilan bersaudara pasangan Mastoer dan Siti Saidah itu.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Soesilo Toer, Tak Banyak Tahu Adik Pramoedya Ananta Toer Ini Bergelar Doktor dan Kini Jadi Pemulung.