Jadwal Buka Puasa Hari Ini Sabtu 9 Juni 2018, Wilayah Jakarta, Surabaya, Malang, & Kota Lainnya
Memasuki puasa hari ke 24, berikut adalah jadwal buka puasa hari ini Sabtu 9 Juni 2018, simak juga tata cara dan doa salat tasbih
Penulis: Sarah Elnyora Rumaropen | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Memasuki hari ke-24 di bulan Ramadhan, tidak terasa waktu kita untuk menjalani ibadah di bulan suci ini akan semakin pendek.
Semoga di hari-hari terakhir puasa ini kita bisa senantiasa menjalankanya dengan khidmat dan melakukan amalan-amalan yang baik.
Berikut adalah jadwal buka puasa yang ditandai dengan waktu salat maghrib untuk wilayah Jakarta, Surabaya, Malang, dan beberapa kota besar lain di Indonesia. Dikutip dari laman kemenag.go.id.
1. Jakarta
IMSAK : 04:28
MAGRIB : 17:48
2. Bandung
IMSAK : 04:26
MAGRIB : 17:48
3. Semarang
IMSAK : 04:15
MAGRIB : 17:32
4. Surabaya
IMSAK : 04:06
MAGRIB : 17:23
5. Malang
IMSAK : 04:08
MAGRIB : 17:22
6. Batu
IMSAK : 04:08
MAGRIB : 17:27
7. Yogyakarta
IMSAK : 04:16
MAGRIB : 17:31
8. Denpasar
IMSAK : 04:58
MAGRIB : 18:10
9. Medan
IMSAK : 04:43
MAGRIB : 18:37
10. Padang
IMSAK : 04:45
MAGRIB : 18:23
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah dimana setiap umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan Ibadah.
Salah satu ibadah sunah yang bagus dilakukan saat bulan Ramadan adalah ibadah sunah Salat Tasbih.
Salat Tasbih, pada dasarnya sama seperti salat pada umunya, hanya saja dalam Salat Tasbih ada banyak bacaan tasbih yang dilafalkan.
Salat Tasbih berjumlah 4 rokaat yang baik dengan sekali salam bila dilakukan di siang hari dan dengan dua kali salam bila di lakukan di malam hari berdasarkan hadits nabi “sholat malam dua rokaat, dua rokaat”.
Berikut ini tata cara & doa Salat Tasbih sebagaimana dikutip dari TribunWow.com melalui laman NU Online.
Tata cara salat tasbih:
1. Takbiratul Ihram (bersamaan niat).
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
"Usholli sunnatat tasbihi rok'ataini lillahi ta'ala"
2. Membaca doa iftitah.
3. Membaca Surat Alfaatihah.
4. Membaca surat pendek.
5. Membaca kalimat tasbih.
سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
"Subhaanallah wal hamdulillah wa laailaaha illa alloohu wallaahu akbar wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi" sebanyak 15 kali (sebelum ruku).
6. Ruku dan membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
7. I’tidal dan membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
8. Sujud dan membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
9. Duduk diantara dua sujud dan membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
10. Sujud yang kedua dan membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
11. Duduk istirohah (sebelum bangun untuk berdiri) dan membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
12. Tasyahud atau tahiyat dan membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
Maka hitungan bacaan tasbih سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
"Subhaanallah wal hamdulillah wa laailaaha illa alloohu wallaahu akbar wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi" dalam setiap rokaat menjadi 75 kali.
Hitungan jumlah tasbih dan penempatannya seperti ini paling kuatnya pendapat di antara hadits riwayat Ibni mas’ud ra:
”Setelah takbiratul ihram 15 kali, setelah membaca fatihah sebelum membaca surat 10 kali, dalam rukuk, I’tidal sujud awal dan ke dua serta duduk dianta dua sujud masing-masing 10 kali dengan tidak membaca tasbih pada duduk istirohat dan setelah tasyahhud, kemudian setelah berdiri membaca tasbih 15 kali begitu juga setelah selesai membaca fatihah sebelum membaca surat 15 kali”
Doa salat Tasbih:
Setelah selesai menjalankan Salat Tasbih, dianjurkan untuk membaca kalimat tasbih sebanyak 300 kali.
Selain itu dianjurkan pula untuk membaca doa berikut ini.
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك تَوْفِيقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ أَهْلِ الوَرَعِ وَعِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَك،
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجِزُنِي عَنْ مَعَاصِيكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِك عَمَلًا أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاك وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْك حَتَّى أَخْلُصَ لَك النَّصِيحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُونَ أُحْسِنَ الظَنَّ بِكَ، سُبْحَانَ خَالِقِ النُّورِ. ا هـ وَفِي رِوَايَةٍ خَالِقِ النُّورِ
Allâhumma innî as’aluka taufîqa ahlil hudâ, wa a‘mâla ahlil yaqîn, wa munâshahata ahlit taubah, wa ‘azma ahlis shabri, wa wajala ahlil khasyyah, wa thalaba ahlir raghbah, wa ta‘abbuda ahlil wara‘i, wa ‘irfâna ahlil ‘ilmi hattâ akhâfak.
Allâhumma innî as’aluka makhâfatan tahjizunî ‘an ma‘âshîka hattâ a‘mala bi thâ‘atika ‘amalan astahiqqu bihî ridhâka wa hattâ unâshihaka bit taubah, khaufan minka hattâ akhlusha lakan nashîhata hayâ’an minka wa hattâ atawakkala ‘alaika fil ’umûri kullihâ wa hattâ akûna ’uhsinuz zhanna bika, subhâna khâliqin nûr (lain riwayat khâliqin nâr).
Artinya, “Ya Allah, kepada-Mu aku meminta petunjuk mereka yang terima hidayah, amal-amal orang yang yakin, ketulusan mereka yang bertobat, keteguhan hati mereka yang bersabar, kekhawatiran mereka yang takut (kepada-Mu), doa mereka yang berharap, ibadah mereka yang wara’, dan kebijaksanaan mereka yang berilmu agar aku menjadi takut kepada-Mu.
Ya Allah, masukkanlah rasa takut di kalbuku yang dapat menghalangi diri ini untuk mendurhakai-Mu. Dengan demikian aku dapat beramal saleh yang mengantarkanku pada ridha-Mu, dan aku bertobat setulusnya karena takut kepada-Mu. Dengan itu pula aku beribadah secara tulus karena malu kepada-Mu. Dengan rasa takut itu aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Karena itu juga aku dapat berbaik sangka selalu kepada-Mu. Mahasuci Engkau Pencipta cahaya (lain riwayat, Pencipta api).”
Doa ini dikutip dari kitab Nihayatuz Zain karya Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani.
Menurutnya, doa ini dibaca setelah tasyahhud akhir, tetapi sebelum salam
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/ilustrasi-buka-puasa_20180609_140633.jpg)