Aksi Heroik Pratu Suparlan, Sambil Teriakan Takbir Anggota Kopassus ini Hadapi 83 Musuh Seorang Diri
Aksi Heroik Pratu Suparlan, Sambil Teriakkan Takbir Prajurit Kopassus iniSeorang diri Tewaskan 83 Musuh
SURYAMALANG.com - Jejak militer pasukan elite Kopassus dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI patut diacungi jempol.
Perjuangan mereka dahsyat, seperti yang dilakukan oleh Pratu Suparlan. Anggota Kopassus ini rela mengorbankan nyawa demi negara.
Kisah heroik Pratu Suparlan terjadi di medan perang wilayah Timor Timur, yang sekarang bernama Timor Leste.
Peristiwa ini terjadi pada 9 Januari 1983. Saat itu menjadikan Pratu Suparlan seorang yang sangat penting.
Kala itu, ia bersama timnya tengah berpatroli di wilayah Timor Timur.
Di bawah pimpinan Letnan Poniman Dasuki, Pratu Suparlan dan kawannya berpatroli di garis rawan musuh, yakni di pedalaman hutan bumi Lorosae.
Lokasi tersebut dikenal sebagai tempat bermukimnya para pengacau alias pemberontak bengis, yang disebut Fretilin si 'krebo hutan'.
Bak membangunkan macan yang tertidur, satu unit anggota Kopassus ini pun dicegat gerombolan pengacau.
300 orang Fretilin itu membawa senjata, disertai senapan serbu, pelontar granat, dan monar.
Akhirnya, terjadilah pertempuran sengit di antara Kopassus dan Fretilin.
Jumlah anggota Kopassus yang kalah jauh dari para pengacau itu, membuat mereka kewalahan.
Tambahlagi, cuaca ekstrem melanda di tengah gempuran senjata peperangan.
Tembakan yang membabibuta ini semakin membuat anggota Kopassus kocar-kacir.
Parahnya, mereka tak bisa bergerak leluasa karena di belakangnya terdapat jurang curam.
Tujuh anggota Kopassus gugur terkena serangan.
Mau tak mau, Letnan Poniman pun memberi perintah untuk mundur.
Melihat kondisi alamnya, anggota Kopassus hanya memiliki satu jalan keluar, yakni melalui celah bukit yang ada di sekitar mereka.
Sayangnya, kepungan Fretilin yang sangar dan sadis itu dinilai tak memungkinkan pelarian mereka.
Akhirnya, Pratu Suparlan pun turun tangan.
Pratu Suparlan menawarkan diri untuk menahan serangan Fretilin.
Kemudian, ia membiarkan anggota Kopassus lainnya berlarian berlindung menuju bukit.
Pratu Suparlan maju menghadapi para pemberontak ganas seorang diri.
Pratu Suparlan hanya bermodalkan senapan milik rekannya yang terkapar tak bernyawa.
Penuh kepercayaan diri, Pratu Suparlan pun menyerang ratusan Fretilin itu.
Nahas, Pratu Suparlan pun seakan menjadi makanan empuk bagi pemangsa.
Ia menjadi bulan-bulanan para pemberontak bengis yang menembakan peluru ke tubuhnya.
Tembakan yang membabibuta ke tubuhnya, membuat Pratu Suparlan tak bisa berdiri tegak.
Walaupun mencoba membalas tembakan menggunakan senapan di tangannya, Pratu Suparlan sudah tak sanggup melawan banyak.
Di antara hidup dan matinya Pratu Suparlan yang penuh luka ini, Fretilin malah terus mengerumuninya dan melempar tembakan.
Di detik-detik terakhir sisa tenaganya, Pratu Suparlan pun melakukan tindakan tak terduga.
Ternyata masih ada satu senjata pamungkas di dalam kantong seragamnya.
Pratu Suparlan merogoh sebuah granat dan sengaja melompat di antara para Fretilin itu, sambil mengucap takbir.
Ledakan granat ini telah memborbardir puluhan Fretilin.
Sebanyak 83 Fretilin menjadi korban, bersama Pratu Suparlan. Setelah ledakan bom itu, bala bantuan pun datang.
Ratusan Fretilin yang masih tersisa pun berhamburan diserang anggota TNI. (Tribun Medan)
Baca: Tahu Sosok Entin, Janda Muda yang Lugu di Dunia Terbalik? Aslinya Ternyata Begini, Beda Banget
Baca: Cuma dengan Satu Kata Perintah, Kambing-kambing ini Naik Mobil secara Teratur, Videonya Viral
Baca: Dikenal Tajir, Tak Disangka Ahmad Dhani Punya Utang ke Pedagang, Lihat Responnya saat Ditagih
Baca: Relakan Putrinya Lebaran di London, Wulan Guritno Ungkap Kegundahannya
Baca: Rumah Berhantu Milik Raditya Dika Selalu Ganggu Istrinya, Mulai Sosok Hitam Sampai Suara Lonceng