Banyuwangi

Waspada! Masih Ada Potensi Longsor di Gunung Pendil Banyuwangi

Hutan di Gunung Pendil sangat lebat. Tidak ada aktifitas manusia di sana, sehingga banjir bandang itu murni peristiwa alam.

Penulis: Haorrahman | Editor: yuli
Gunung Pendil dalam gugusan Gunung Raung, Banyuwangi. 

SURYMALANG.COM, BANYUWANGI - Gunung Pendil di kompleks Gunung Raung Banyuwangi masih berpotensi terjadi longsor susulan.

Menurut Agus Budianto, Kabid Mitigasi Gerakan Tanah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masih terdapat material vulkanik yang mengalami pelapukan di Gunung Pendil.

"Potensi terjadinya longsor susulan di Gunung Pendil masih ada. Karena itu, kami himbau masyarakat dan pemerintah untuk tetap waspada," kata Agus, Minggu (24/6/2018).

Mahkota longsor berada di puncak Gunung Pendil.

Ketinggian Gunung Pendil sekitar 2350 mdpl. Adapun titik tertinggi longsor ada di ketinggian 2.245 mdpl.

Gunung Pendil memiliki penampang kerucut yang curam dengan kemiringan lebih dari 45 derajat.

Longsor di Gunung Pendil terjadi akibat di gunung ini terjadi banyak pelapukan material vulkanik, karena gunung ini merupakan gunung api tua yang tumbuh di kaldera besar.

Saat musim kemarau terjadi rekahan-rekahan (retakan) tanah. Di musim hujan air masuk ke dalam rekahan, dan mengalami kejenuhan air. Ketika curah hujan sangat tinggi, seperti yang terjadi pada Jumat (22/6) lalu, hujan dengan intensitas tinggi terjadi selama empat hari.

Ini membuat air semakin susah masuk, dan karena gravitasi air turun, sehingga terjadi longsor, dan menyebabkan banjir bandang.

"Apabila cuaca memungkinkan kami akan naik ke puncak untuk melakukan kajian kembali, dan menghitung berapa jumlah material yang berpotensi longsor," kata Agus.

Agus menghimbau agar masyarakat waspada minimal pada 10 hari ke depan. Apabila curah hujan di Gunung Pendil sangat tinggi, berpotensi akan terjadi longsor susulan yang bisa menyebabkan kembali terjadi banjir bandang, terutama yang dilewati jalur wilayah tangkapan air Gunung Pendil di sekitar Sungai Badeng.

Agus menghimbau warga bersama pemerintah tetap diminta untuk terus memantau bila ada peningkatan aliran air.

"Antisipasinya, bisa dengan segera membersihkan penghalang-penghalang di aliran sungai. Dan yang penting, tetap antisipasi dan waspada, khususnya rumah-rumah yang ada di sempadan sungai," kata Agus.

Menurut Agus, berdasarkan kajian PVMBG sebelumnya telah melakukan kajian, dan hasilnya sudah disosialisasikan ke pemkab tentang potensi bencana geologi dari Gunung Raung dan sekitarnya.

"Sebenarnya kesiapan sudah dibangun sejak dini oleh pemkab dan warga. Ini sebabnya tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, karena warning sudah ada," kata Agus.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved