Sidoarjo
Para Pemilik Lahan di 5 Desa Bersedia Lahannya untuk Frontage Road
Warga lima desa tersebut sudah bersedia lahannya dipakai untuk frontage road. Mereka yang sepakat dengan appraisal, akan langsung kami bayar.
Penulis: M Taufik | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SIDOARJO - Kabar baik kembali muncul seiring upaya pembebasan lahan untuk frontage road di Sidoarjo.
Warga di lima desa yang bakal dilewati proyek itu sudah bersedia lahannya dipakai untuk jalan.
Menurut Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Sidoarjo Sigit Setyawan, saat ini pihaknya mulai proses appraisal untuk proyek frontage road. Namun belum semua lahan akan dibayar ganti ruginya sekarang.
"Saat ini dana yang sudah disiapkan untuk pembebasan di lima desa saja. Yakni Kedungrejo, Waru, Sruni, Tebel, dan Banjarkemantren," kata Sigit, Selasa (31/7/3018).
"Warga lima desa tersebut sudah bersedia lahannya dipakai untuk frontage road. Mereka yang sepakat dengan appraisal, akan langsung kami bayar," lanjutnya.
Dijelaskannya, lahan di lima desa itu totalnya sebanyak 103 bidang. Rinciannya adalah lahan di Kedungrejo sebanyak 14 bidang, Waru 27 bidang, Sruni 24 Bidang, Tebel 20 bidang, dan Banjarkemantren sebanyak 18 bidang.
Sebelumnya, PUPR juga sudah mendapat lampu hijau dari TNI terkait pengajuan hibah lahan sepanjang 1,2 kilometer yang juga untuk keperluan frontage road.
Di sisi lain, ada beberapa lahan yang belum tuntas dalam upaya pembebasan lahan ini.
Di antaranya adalah pembebasan lahan milik PT KAI yang terdampak frontage di Gedangan dan Buduran.
"Terkait itu kami akan berkordinasi dengan pihak KAI. Semoga semua bisa lancar," tukas mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Sidoarjo itu.
Menurut dia, tahun lalu Dinas PUPR sudah berkoordinasi dengan PT KAI.
Tujuannya meminta perusahaan plat merah tersebut menunjukkan lokasi tanah milik KAI yang berada di kawasan itu. Tapi sejauh ini belum ada penjelasan terkait itu.
Di sisi lain, masyarakat terus menunggu realisasi pembangunan jalan tambahan untuk memecah kemacetan di jalan raya Gedangan. Di sana hampir sepanjang waktu terjadi kepadatan lalu lintas.
Menurut Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, pekan lalu dewan dan Dinas PUPR sudah menggelar rapat evaluasi terkait pembangunan frontage road.
Sayangnya, capaian pembebasan lahan itu dirasa belum signifikan. Dari paparan yang disampaikan PUPR, dewan menilai belum ada kemajuan pesat dalam pelaksanaan proyek ini.
Dari total panjang jalan 9,2 kilometer yang dibutuhkan, baru sekitar 2,5 kilometer lahan yang sudah dibebaskan.
"Lahan yang dibebaskan belum signifikan. Masih terbilang kecil dibanding total lahan yang dibutuhkan," kata dia.
Padahal, masih kata Nasih, tahun ini anggaran untuk frontage road sudah besar. Mencapai Rp 84 miliar. Harapannya, dengan dana yang melimpah tersebut, kebutuhan lahan bisa segera terpenuhi.