Mojokerto
Pasangan Bau Kencur Menyimpan Bayi dalam Jok Motor, Proses Pengguguran Kandungan Bikin Ngiluh
Dimas Sabhra Listianto (21) yang dijerat sebagai tersangka atas kematian bayi laki-laki yang tewas setelah aborsi di sebuah villa di Pacet, Mojokerto
"Saya panik dan ingin segera sampai puskesmas agar anak saya selamat. Saya akhirnya memasukan ke jok. Supaya tidak kedinginan bayi saya selimuti dengan kaos. Saya benar-benar menyesal,'' lanjutnya.
Jarak antara Puskesmas Gayaman dengan villa memakan waktu sekitar 20 menit. Nyawa bayi pun tak dapat tertolong karena diduga kehabusan oksigen.
"Ketika aborsi berlangsung tidak ada orang yang tahu karena jalanan dan villa sepi. Darah di kamar pun saya bersihkan. Tidak tahu orang-orang kalau kami telah melakukan aborsi," jelasnya.
Selasa Cicik mengandung, Dimas bersama kekasihnya, Cicik sudah merencanakan dan menyepakati untuk menggugurkannya.
Rencana awal, bayi tersebut akan digugurkan pada usia antara 3 dan 4 bulan.
"Bayi itu rencananya akan kami gugurkan di usia kehamilan 3 atau 4 bulan," katanya.
Karena pil aborsi belum diperoleh, mereka mengurungkan niatnya saat usia kehamilan menginjak 4 bulan.
Dirasa tak menemui titik terang, tersangka Dimas menghubungi salah satu temannya berinisial M untuk menanyakan tempat penyedia pil aborsi.
"Teman saya memberi masukan dan merekomendasikan ke salah satu perawat. Saya pun memesan ke perawat itu. Perawat itu mulanya tetangga saya, tapi sekarang bertugas di Aceh," ujarnya.
Dimas mengaku membeli obat itu seharga Rp 500.000 untuk 5 butir pil. Barang itu dikirim dari Aceh ke tangan Dimas melalui paket pos.
"Saya membeli obat itu memakai uang pribadi,'' terang Dimas.
Sekitar dua minggu berselang, mereka akhirnya menyewa villa di kawasan Pacet dengan harga Rp 150.000/hari.
Rencananya, mereka tinggal sampai beberapa hari karena untuk proses pemulihan usai melahirkan. Pengguguran itu pun dilancarkan di sana.
Pil itu ditenggak Cicik pukul 21.00 Minggu, (12/8/2018). Cicik meminum 5 butir pil tersebut secara bertahap.
"Cicik meminum obat itu setelah makan. Pertama minum 3 butir. Tiga jam selanjutnya dia minum 2 butir. Obat itu ditenggak dengan cara diemut seperti permen. Ketika minum saya dan cicik dikasih arahan sama bidannya