Mojokerto
Kabur Sampai Jakarta, Begini Akhir Pelarian Pembunuh Gadis 11 Tahun di Mojokerto
Pembunuhan yang dilakukan Rosat ini benar-benar sangat kejam. Dia tega membunuh gadis Mojokerto yang masih berusia 11 tahun.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Polres Mojokerto Kota menangkap pembunuh gadis berinisial E (11).
Tersangka bernama Rosat (48) ini ditangkap di pinggir rel kereta api Pasar Gaplok, Jakarta Pusat pada 15 Agustus 2018.
Dalam pelariannya, Rosat sempat sembunyi di Ngawi.
( Baca juga : Ngaku Sebagai Calon Pengantin, Ternyata Pasangan Ini Malah Berbuat Jahat di Hotel Bojonegoro )
Setelah itu dia kabur ke Jawa Tengah, dan terakhir ke Jakarta.
Saat akan ditangkap, Rosat berusaha melarikan diri.
Petugas terpaksa menembak kaki kiri Rosat.
( Baca juga : Kisah Bobotoh Cilik yang Dapat Perlakuan Istimewa dari Pemain Persib Bandung )
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Sigit Dany Setiyono menjelaskan pembunuhan ini bermula saat Rosat bertemu dengan E di kolam di kawasan ex lokalisasi Cakarayam pada 13 Juli 2018.
“Selama ini tersangka tinggal sementara di rumah ayah korban,”' kata Sigit kepada SURYAMALANG.COM.
Menurutnya, Rosat sempat menendang dan mencekik korban.
( Baca juga : Roy Kiyoshi Dikabarkan Lakukan Operasi Plastik, Begini Penampakan Wajah Terbarunya )
“Tersangka panik saat melihat korban tidak bergerak.”
“Untuk menutupi perbuatannya, tersangka menenggelamkan tubuh E di anak Sungai Brantas,” tambahnya.
Tak lama kemudian, tubuh E ditemukan mengapung.
( Baca juga : Viral di Medsos Tali Bendera Putus, Anak Kecil Manjat Tiang Bendera Sampai Ujungnya, Kejadian di NTT )
Saat polisi datang ke lokasi, Rosat juga berada di lokasi.
Namun saat itu Rosat memberi keterangan palsu kepada petugas.
Rosat mengaku melihat E berada di Terminal.
“Berdasar hasil autopsi, korban mengalami kekerasan sebelum meninggal,” ungkapnya.
( Baca juga : Penampilan Kahiyang Ayu Ikuti Upacara 17 Agustus di Istana, Pakai Kebaya Senada dengan Selvi Ananda )
Ternyata Rosat juga berusaha menghilangkan barang bukti berupa seprai dengan cara dibakar.
“Kami menyita seprai yang dibakar, pembersih wajah, ponsel, dan dompet.”
“Seprai tersebut dibakar karena diduga ada bercak darah,” paparnya.
Kini Rosat sudah mendekam di sel Polres Mojokerto Kota.