Selebrita
Via Vallen Ditanya Benarkah Tarif Sekali Manggung Rp150 Juta, Jawabnya: He He He
Ditanya benarkah tarif sekali manggung Rp150 juta, Via Vallen tak menampik pun mengiyakan.
Penulis: Insani Ursha Jannati | Editor: Adrianus Adhi
Pro Kontra Via Vallen Lip Sync Saat Pembukaan Asian Games 2018, Wishnutama Angkat Bicara
Lip Sync Via Vallen saat menyanyikan official theme song Asian Games 2018 berjudul "Meraih Bintang" mendapat banyak komentar negatif di media sosial.
Bahkan Via Vallen pun sampai mengucapkan permohonan maaf lewat akunnya karena lip sync.
Creative Director Opening Ceremony Asian Games 2018, Wishnutama Kusubandio, justru meyakinkan bahwa Via Vallen tak perlu minta maaf terkait lip sync di opening ceremony tersebut.
Wishnutama juga meyakinkan tak ada yang meragukan kemampuan Via Vallen dalam bernyanyi secara langsung.
Baca: Jadwal Siaran Langsung Pertandingan Timnas U16 Indonesia di Ajang Piala Asia, Menuju Piala Dunia !
Baca: Tim Putra Indonesia ke Final Bulu Tangkis (Badminton) Asian Games 2018, Ini Kunci Kemenangan
Komentar dan penjelasan itu disampaikan Wishnutama saat diwawancara Anji dan diunggah di kanal Youtube Dunia Manji dengan judul "WISHNUTAMA : Tentang Stuntman dan Alasan Para Penyanyi Lipsync di Opening Ceremony Asian Games 2018", Selasa (21/8/2018).
Wishnutama juga memastikan bahwa seluruh penyanyi yang membawakan lagu di acara langka itu seluruhnya lip sync.
Hal itu, kata Wishnutama, dikarenakan alasan teknis.
Wishnutama menjelaskan bahwa selama acara berlangsung, semua penyanyi, kru, dan lainnya menggunakan earpiece wireless.
“Kira-kira pada malam itu ada 7000 wireless earpiece monitor. Oke. Ini kita baru bicara di performer. Belum wireless atau HT yang berkomunikasi itu ribuan malam itu. Iya kan? Termasuk panitia, termasuk pengamanan, termasuk Paspampres,” kata Wishnutama kepada Anji dalam video tersebut.
Baca: Hamka Hamzah, Motor, dan Janji Andai Arema FC Bisa Kalahkan Persib Bandung
Baca: 10 Ucapan Selamat Idul Adha Cocok Disebarkan ke Grup WhatsApp, Facebook, Twitter, Instagram
Hal itu, kata Wishnutama, sangat berhubungan dengan sinyal di dalam lokasi di Stadion Gelora Bung Karno.
Menurut Wishnutama hal itu sangat berisiko apabila penyanyi dibiarkan bernyanyi secara langsung.
Menjadi beresiko karena demi pengamanan Presiden Jokowi, Paspampres sewaktu-waktu dapat mengaktifkan ‘jammer’ atau pengacak sinyal .
”Nah pada saat itu (jammer) dinyalakan pasti akan menganggu frekuensi semuanya. Resiko-resiko tadi itu terlalu tinggi untuk sebuah pagelaran yang sifatnya seperti ini. Berbahaya buat penampilan siapa pun,” ujar Wishnutama.
Walaupun kemudian Paspampres sama sekali tak mengaktifkan jammer di sana, Wishnutama tetap memilih para penyanyi menggunakan teknik lip sync.