Pasuruan
Dituduh Menghina PDIP Di Medsos, Karyawan Swasta Di Pasuruan Dilaporkan Polisi
Kasus yang menjerat tersangka dikarenakan tidak bijak dalam bermain media sosial (medsos) diduga menghina dan mencela PDIP
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Achmad Amru Muiz
"Itu yang tidak bisa kami maafkan. Bagi kami itu hal yang sangat melecehkan martabat dan harga diri kami sebagai kader partai. Kami belum memaafkan apa yang sudah dilakukan dia," paparnya.
Dia menjelaskan, apa yang disangkakan tersangka itu tidak benar. Karena, apa yang dilakukan PDIP ini tidak menyimpang. Yang menginisiasi hari santri adalah PDIP di Pasuruan saat itu.
"Ibu ketum PDIP kami juga hadir bersama Ketua PBNU saat itu. Dan hari itulah ditetapkan dan disetujui Presiden Jokowi sebagai hari santri nasional. Kafir darimana, dasar dia itu aneh," ucapnya.
Dia berharap, tersangka ini bisa mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya. Ia mengaku apa yang dilakukan tersangka sudah mencederai atmosfer dan dinamika politik.
"Bagi kami apa yang dilakukannya bisa memecah belah dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Dia menyebarkan berita hoax," paparnya.
Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Budi Santoso menjelaskan, pihaknya akan mendalami kasus ini. Yang jelas, hari ini pihaknya sudah menetapkan dia sebagai tersangka.
"Kami akan kembangkan lagi kasus ini. Kami jerat dia dengan undang - undang ITE. Motifnya dia melakukan itu karena kecewa dengan gaya dan model kepemimpinan sekarang," tutur Budi Santoso.