Hasil Japan Open 2018 Praveen/Melati Gagal ke Semifinal, Kento Momota Kalahkan Lin Dan
Inilah hasil pertandingan Japan Open 2018 Praveen/Melati Gagal melaju ke Semifinal, sementara Kento Momota berhasil kalahkan Lin Dan
Penulis: Sarah Elnyora Rumaropen | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Hasil Japan Open 2018 langkah pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia) harus berhenti di babak semifinal Japan Open 2018.
Pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti kalah setelah ditaklukkan oleh pasangan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) dalam laga panjang yang sengit, 19-21, 22-20, 17-21.
Dalam pertandingan berdurasi 68 menit ini, Praveen/Melati sebetulnya punya peluang besar untuk memenangkan pertandingan. Mereka beberapa kali memimpin perolehan skor dan mampu menekan lawan.
Praveen/Melati mengatakan bahwa mereka tak dapat bermain di level maksimal, mereka merasa terganggu dengan keputusan hakim servis yang seringkali menyalahkan servis Melati.
Baca: Curahan Hati Dedik Setiawan Usai Arema FC Dikalahkan Persib Bandung
Baca: Usai Kalahkan Arema, Persib Kehilangan Bojan Malisic saat Menghadapi Borneo FC
Baca: Akhir Pekan, Rupiah Dibuka Menguat Ke Level Rp 14.801 per Dolar AS

Pada kedudukan genting 19-20, servis Melati kembali dinyatakan fault, sehingga Praveen/Melati terpaksa kehilangan game pertama.
"Ya mau main bagaimana kalau pasangan ganda yang servis cuma satu? Kalau giliran Mely servis, selalu dinyatakan fault. Tidak ada penjelasan, dibilangnya 'too high' terus. Jadi pincang sebelah.
Kalau dilihat video pertandingan, hampir 80 persen di-fault. Padahal Mely sudah servis sampai hampir jongkok," ujar Praveen setelah pertandingan. Dikutip dari badmintonindonesia.org artikel berjudul 'Praveen/Melati Terhenti di Perempat Final' tayang Jumat, (14/9/2018).
Baca: Jadwal & Jam Tayang Perempatfinal Japan Open 2018 14 September 2018, Anthony Ginting Main Hari ini
Baca: Daftar Formasi CPNS 2018 Jawa Timur dari Surabaya, Malang, Sidoarjo, Madiun sampai Sidoarjo
Baca: Memanen Ikan Gurami Tak Mau Bayar, Ibu-ibu Dilaporkan Tiga Pembudidaya Gurami Ke Polisi
"Kami bukannya mau cari alasan karena kalah, tetapi kenyataannya memang ini sangat mempengaruhi permainan kami tadi," tambah Praveen.
"Iya bisa dibilang ini berpengaruh ke kami, karena kami cari poin dari servis. Pukulan lanjutannya juga ditentukan dari servis. Kalau mulai saja sudah di-fault, mau bagaimana lagi? Saya jadi ragu dan bingung.
Sebelum-sebelumnya juga pernah di-fault, tetapi tidak pernah sampai seperti ini," tambah Melati.

Baca: Kemudi Terkunci, Truk Trailer Angkut Kaca Nyungsep Ke Sungai Di Tuban
Baca: Alasan Milan Petrovic hingga Arema FC Kalah dari Persib Bandung, Ada Momen Terlewat di Babak Pertama
Baca: Pelatih Persib Berbagi Kisah Tentang Gol Atep ke Gawang Arema, Lalu Menyebut Nama Messi
Terhenti di babak perempat final, Praveen/Melati merasa belum tampil maksimal. Melati mengatakan bahwa mereka tak dapat mengeluarkan permainan terbaik mereka.
"Tidak puas, mainnya kurang keluar. Harus banyak latihan dan perbaiki lagi," tutur Melati.
Praveen/Melati berharap di tahun ini mereka bisa menembus jajaran Top 10 dunia. Sejak berpasangan di awal tahun 2018, saat ini mereka sudah ada di peringkat 23 dunia.
"Kami maunya masuk jajaran 10 besar untuk tahun ini, dan juara turnamen paling tidak di level BWF Tour 500 dulu. Dapat gelar dulu untuk meningkatkan rasa percaya diri kami," tambah Praveen.
Lin Dan Takluk di Tangan Kento Momota