Surabaya
Boneka Flanel Karya Retno Pernah Diabaikan Risma, Kini Jadi Jujukan Bule dan Suvenir Asian Games
Bahkan saat pameran kedua dari Pahlawan Ekonomi, Risma kembali meminta Retno meningkatkan produknya karena dianggap biasa.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: yuli
"Kalau tokoh kartun tidak selaris tokoh profesi. Seperti boneka polisi, TNI, dokter, tukang tambang hingga tokoh haji. Banyak yang pesan banyak," kata perempuan yang sejak SMK sudah mencari tambahan uang dengan jual bendo yang dia rajut sendiri.
Setiap pekan kini makin banyak pelanggan yang pesan suvenir ke Retno. Apalagi saat musim wisuda kampus. Baik kampus di Surabaya dan Malang ingin dibuatkan suvenir wisudawan. Terakhir sebanyak 100 wisudawan Unair dibuatkan boneka wisudawan.
Diperlukan kerja keras dan tak kenal lelah sehingga Retno bisa seperti saat ini. Dia masih ingat saat awal-asal menekuni suvenir dari kain flanel. Banyak yang mencibir karena kain flanel disebut murahan.
Perempuan yang kini dipercaya warga kampung memberi pelatihan itu nyaris putus asa ketika Wali Kota Tri Rismaharini tidak sudi melihatnya saat pameran.
Bahkan saat pameran kedua dari Pahlawan Ekonomi, Risma kembali meminta Retno meningkatkan produknya karena dianggap biasa.
Namun saat road show pahlawan ekonomi ketiga, meja pameran dipenuhi boneka flanel Retno yang memukau.
"Saya seneng Bu Wali bilang bagus saat itu. Saya memang tertantang ingin membuktikan kain flanel yang murahan bisa disulap menjadi karya bernilai," kata Retno.
Bahkan dengan daya kreativitas dan kejelian menjahit tangan atau manual, Retno pernah mendapat berkah saat pameran. Dia diminta membuat media pembelajaran dari boneka flanel karyanya oleh Dinas Pendidikan Jabar.
"Kebanyakan kini suka boneka tokoh. Pernah karena ingin membuat tokoh polisi, saya foto polisi dari jarak dekat. Saya takut saat memfoto. Saya hanya ingin detail seragam untuk saya tiru untuk boneka," kenang Retno.
Lurah Siwalankerto, Ruri, mengakui bahwa sosok Retno adalah sosok yang ulet dan kreatif. "Meski jahitan manual, tapi hasilnya halus. Nilai lebih produknya karena handmade," kata Ruri.