Surabaya

Paving Anti Banjir Ramah Lingkungan dari Limbah Fly Ash, Hasil Riset dan Pengembangan ITS

Tim Peneliti DTIS ITS yang dipimpin Dr Eng Yuyun Tajunnisa ST MT ciptakan paving porous yang mampu menyerap air hujan secara alami melalui risetnya,

Penulis: sulvi sofiana | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/DOK ITS
KARYA PENELITIAN - Dr Eng Ir Yuyun Tajunnisa ST MT IPM ASEAN (kiri bermasker) dan tim saat melakukan pengawasan produksi paving porous di rumah usaha BUMDes Sumberejo, Probolinggo. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali menelurkan inovasi ramah lingkungan.

Kali ini, tim dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) ITS berhasil mengembangkan paving porous berbasis fly ash atau limbah pembakaran batubara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). 

Inovasi ini diklaim mampu menjadi solusi mitigasi banjir sekaligus membuka peluang ekonomi melalui kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Ketua Tim Peneliti DTIS ITS, Dr Eng Yuyun Tajunnisa ST MT, menjelaskan bahwa permasalahan banjir di perkotaan kerap disebabkan oleh berkurangnya daya serap tanah akibat alih fungsi lahan. 

“Perkerasan dengan permeabilitas rendah yang banyak digunakan di wilayah perkotaan tidak mampu mengalirkan air dengan baik, sehingga air hujan tertahan di permukaan,” jelas Yuyun pada SURYAMALANG.COM, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, paving block konvensional memiliki daya serap rendah dan sering menjadi penyebab genangan.

Melalui risetnya, Yuyun dan tim menciptakan paving porous yang mampu menyerap air hujan secara alami. 

PAVING POROUS
PAVING POROUS - ousSalah satu mahasiswa ITS saat melakukan pengujian infiltrasi pada inovasi paving porous dari fly ash di Desa Sumberejo, Probolinggo.

Tak hanya ramah lingkungan, material ini juga memanfaatkan fly ash sebagai pengganti sebagian semen, sehingga biaya produksi lebih hemat dan emisi karbon berkurang.

Penelitian dilakukan melalui berbagai uji laboratorium, meliputi kuat tekan, porositas, dan laju infiltrasi sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-0691-1996 dan SNI 7752:2012. Hasilnya, kombinasi fly ash dan CaCO₃ menghasilkan paving dengan kekuatan mekanis tinggi serta tingkat permeabilitas yang baik.

Lebih lanjut, Yuyun mengungkapkan bahwa riset ini tidak berhenti pada tahap laboratorium. 

"Dalam tahap ini, kamI menggandeng peneliti dari Departemen Manajemen Bisnis untuk mengkaji potensi pasar dan peluang pengembangan di sektor konstruksi berkelanjutan,"urainya.

Kolaborasi tersebut juga menggandeng BUMDes Sumberejo, Kecamatan Paiton, Probolinggo sebagai mitra lapangan. Ketua BUMDes, Slamet Hariyadi, mengaku bangga bisa terlibat dalam proyek ini sejak 2023.

“Program ini membuka peluang besar bagi desa kami untuk mengembangkan usaha bernilai ekonomi sekaligus ramah lingkungan. Produksi paving porous juga telah membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan penghasilan warga,” tuturnya.

Selain Yuyun, penelitian ini turut melibatkan sejumlah dosen dan peneliti ITS, antara lain Prof Ir Ridho Bayuaji ST MT PhD, Ir Yosi Noviari Wibowo STrT MT, Made Indrayana Supriyatna STrT MT, Kharisma Keysia Paramitha STrT MT, Hazen Masrafat STrT MT, Hendro Nurhadi Dipl Ing PhD, dan Ir Gita Widi Bhawika SST MMT. Beberapa mahasiswa dari DTIS dan Departemen Manajemen Bisnis ITS juga turut aktif dalam proses riset dan analisis pasar.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved