Mojokerto
Kisah Sukses Fauziah Utami Manfaatkan Limbah Kulit Sapi Jadi Tas Cantik
Wanita lulusan Universitas Brawijaya bidang studi ilmu Administrasi Niaga ini juga menambahkan variasi kekinian untuk produk tasnya.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: yuli
"Saya dari awal memang bertekad mendirikan usaha kerajinan. Saya tak mudah menyerah hingga akhirnya pada tahun 2009 penjualan tas saya sampai di Kediri. Lalu booming di Semarang. Bule dari Malaysia juga tertarik membeli produk saya. Perbulan 30 tas ludes terjual," paparnya.
Lambat laun, teknologi semakin berkembang. Dia memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk yang diberi nama Amyrose D'Craft.
"Saya memasarkan lewat aplikasi jual beli Instagram dan Facebook. Karena memasarkan melalui media sosial dapat mendongkrak penjualan. Selama satu bulan 60 pcs tas terjual," terangnya.
Tammy juga menerima kustom tas kulit perca. Pelanggan dapat memesan tas sesuai keinginannya. Sementara ini produk tas Tammy terdiri dari tiga model yakni, tas jinjing, tas selempang, dan double handle.
"Harga tergantung ukuran tas. Untuk tas ukuran Rp 50.000 sedang yang besar Rp 700.000. pendapatan saya sebulan mencapai Rp 30 juta," sebutnya.
Wanita lulusan Universitas Brawijaya (UB) Malang bidang studi ilmu Administrasi Niaga ini juga menambahkan variasi kekinian untuk produk tasnya.
Dia menambahkan beberapa ornamen seperti sulaman kain perca berbentuk bunga, bros, pernak-pernik modern, handle tas terbuat dari kayu dan ring.
"Model terbaru tas kulit perca motif daun kawung. Tas buatan saya cocok untuk jalan-jalan maupun digunakan untuk pesta," pungkasnya.