Surabaya
Dishub Surabaya Pecat 2 Jukir yang Tarik Uang Parkir di Taman Bungkul
Dishub Kota Surabaya memecat dua jukir yang lalai dalam menjalankan tugas sebagai pengatur kendaraan yang parkir.
Penulis: faiq nuraini | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya memecat dua juru parkir (jukir) yang dinilai nakal.
Dua jukir itu kedapatan lalai dalam menjalankan tugas sebagai pengatur kendaraan yang parkir di tepi jalan raya.
Kepala UPT Parkir Surabaya, Tranggono menuturkan pihaknya mengambil sikap tegas karena dua jukir itu sudah mendapat haknya.
( Baca juga : Rangkuman Kejadian Jatim Kemarin, Mulai Kecelakaan Tulungagung sampai Sanksi Arema dan Aremania )
Dua jukir itu menerima honor atau upah sesuai besaran UMK Surabaya, yakni Rp 3,5 juta/bulan.
“Sekarang saatnya kami menuntut kewajiban mereka, yaitu melayani pemarkir secara baik.”
“Ketentuannya adalah tidak boleh membayar tunai di Taman Bungkul dan Balai Kota.”
( Baca juga : Bisikan Istri Indro Warkop ke Suaminya Sebelum Meninggal, Hal Ini Jadi Bukti Cinta Setia Sampai Mati )
“Ternyata tiga jukir itu mokong,” terang Tranggono kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (11/10/2018).
Menurutnya, parkir di Taman Bungkul sengaja tidak melakukan tapping (nontunai) dalam pembayaran parkir.
Sebagaimana aturan di lokasi parkir Taman Bungkul dan Balai Kota, pemilik kendaraan wajib membayar nontunai.
( Baca juga : Jadi Asisten Hotman Paris 20 Tahun, ini Kisah Nurbaenny Jannah, Digaji 20 Juta Hingga Dapat Mercy )
Caranya adalah dengan tapping di alat parkir meter yang ditempatkan di sejumlah sudut.
Tapping bebas dengan kartu nontunai yang dimiliki pemilik kendaraan.
Tarif parkir motor di Taman Bungkul sebesar Rp 2.000. sedangkan tarif mobil sebesar Rp 5.000.
( Baca juga : Inilah Wajah Hotman Paris Waktu Masih Muda, Dibilang Tampan Tapi Muncul Kontroversi di Sini )
Awalnya akan diberlakukan tarif progresif. Namun, gagal karena belum ada payung hukum atau Perdanya.
Pemilik kendaraan yang tidak punya kartu prabayar tidak dibolehkan membayar tunai.
“Kami sudah bekali jukir banyak kartu nontunai itu.”