Najwa Shihab Ungkap Kisah Cintanya dengan Suami Ketika Nikah Muda, Ada Cerita Soal Ancaman Sang Ayah

Najwa pun menjelaskan bahwa sang anak sudah paham pekerjaan ibunya, bahkan sejak Izzat masih di kandungan, Najwa sudah menjadi wartawan.

Selanjutnya, Alvin juga menanyakan kekhawatiran terbesar Najwa sebagai seorang ibu mengingat anaknya sudah tumbuh semakin besar.

"Nah semakin besar seorang anak tentu Ibu akan semakin tambah kekhawatirannya, ketakutan terbesar Nana apa sih kalau anaknya gede? Kan Ibu biasanya gitu kan?" tanya Alvin.

"Kekhawatirannya bukan pada Izzat sih. Kerap kali tuh Ibu maksudnya kalau saya sih saya malah justru khawatir saya yang.. Ketakutan terbesar tuh tidak bisa jadi orangtua yang baik, jadi lebih kekhawatiran pada..."

"Nana-nya?" timpal Alvin.

"Hoo. Dan mungkin perasaan bersalah. Ya, perasaan bersalah semua ibu bekerja ya A', maksudnya merasa waktunya kurang banyak, ada momen-momen yang terpaksa harus (rela)" jawab Najwa serius.

Menjadi seorang ibu yang bekerja ternyata membuat seorang Najwa Shihab menyimpan perasaan bersalah pada sang anak.

"Tapi dia kan nggak pernah komplain? Tetep aja ya?" sahut Alvin.

"Iya sih, tapi tetep aja ada perasaan itu. Dan karenanya support systemmenjadi luar biasa penting. Makanya dekat dengan orangtua terus bagi tugas sama Baim, dengan kakak, kakek, nenek. Itu support system yang membuat jadi lebih percaya diri," ujarnya.

Menurut Najwa kehangatan keluarga itu nomor satu, support system untuk anaknya berasal dari keluarga.

Perempuan yang akrab dipanggil Nana itu menikah dengan Ibrahim, seorang keturunan Arab bercampur Jawa, Solo.

Najwa dan Ibrahim menikah tahun 1997 lalu di Solo, Jawa Tengah dengan adat Surakarta.

Dari pernikahannya itu, Najwa dikaruniai seorang anak bernama Izzat Ibrahim Assegaf berusia 17 tahun.

Suami Najwa ini berprofesi sebagai lawyer atau pengacara, sehingga keduanya memang sama-sama sibuk.